"Jadi taman itu kira-kira sekitar dua hektare, cukup luas karena bentuknya memanjang. Konsepnya memanjang dari Mangga Dua sampai Manggarai nanti," kata Kepala Dinas Pertamanan dan Pemakaman DKI Jakarta Nandar Sunandar, Senin (30/3/2015).
Nandar menambahkan, bentuk dan konsep taman itu akan menyesuaikan dengan konsep ruang terbuka ramah anak. Akan ada aspek-aspek yang disesuaikan dengan karakter masyarakat sekitar. Misalnya, ada PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini), jadi ada bagian dari taman tersebut yang berhiaskan gambar-gambar lucu untuk anak-anak.
Pembangunan taman ramah anak ini sebelumnya sudah mulai dilaksanakan, tepatnya di enam tempat, yaitu Cideng (Jakarta Pusat), Cililitan (Jakarta Timur), Pulau Untung Jawa (Kepulauan Seribu), Gandaria Selatan (Jakarta Selatan), Kembangan Utara (Jakarta Barat), dan di Sungai Bambu (Jakarta Utara). Diperkirakan seluruh taman percontohan tersebut akan selesai pada April mendatang.
Taman ramah anak yang juga menjadi ruang untuk anak bermain dinilai sangat mendesak. Terlebih setelah ada tiga bocah yang terjebak di dalam mobil rongsokan dan meninggal akibat kehabisan oksigen, Penjaringan, Jakarta Utara, Jumat (27/3/2015). Ketiga korban, Hn (4), RS (5), dan Ha (5), terbiasa bermain di dalam mobil rongsokan itu, namun pintunya selalu bisa terbuka. (Baca: Tiga Bocah Terjebak di Mobil Rongsokan dan Kehabisan Oksigen)
Naas pada hari Jumat itu, mereka terjebak di dalam mobil dan tidak bisa berbuat apa-apa hingga meninggal dunia. Kebiasaan tiga bocah bermain di dalam mobil rongsokan diduga karena tidak ada tempat bermain di sekitar rumah mereka.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.