Mereka berorasi dan mengeluarkan kalimat-kalimat penolakan kepada Basuki serta bernada rasial. Aksi mereka dilatarbelakangi dengan pernyataan Basuki yang memberi nama calon anak sapi di peternakan PT Karya Anugerah Rumpin (KAR), beberapa waktu lalu. Saat itu, Basuki memberi nama calon anak sapi "USB" atau "Untuk Sapi Betawi". Staf humas Mars, Alan, mengatakan, pernyataan Basuki itu telah menyinggung warga Betawi. (Baca: Ahok Beri Nama Sapi di Bogor "USB")
"Kami Masyarakat Anti Rasis, merupakan bagian integral dari rakyat Indonesia yang merupakan pemegang kedaulatan tertinggi dalam kehidupan berbangsa dan diatur dalam UUD 1945, menyatakan, Ahok (Basuki) secara terang benderang telah melakukan perilaku yang melanggar Pancasila dan konstitusi," seru Alan di atas mobil komando.
"Kami sangat keberatan, khususnya berkaitan dengan statement Ahok yang sangat rasial di Kecamatan Rumpin dengan memberi nama anak sapi 'USB'," lanjut Alan dengan suara meninggi.
Mereka menuntut Basuki meminta maaf kepada warga Betawi atas pernyataannya. Selain itu, ia menganggap Basuki telah melanggar aturan etika dan norma sehingga wajib ditindaklanjuti dengan sanksi pemberhentian secara tidak terhormat sebagai Gubernur DKI.
"Dengan ini, keadilan dapat ditegakkan, keluhuran etika bangsa terselamatkan, dan keutuhan NKRI tetap terjaga," seru Alan.
Hingga pukul 11.30, di bawah terik sinar matahari, mereka masih berorasi di depan Balai Kota. Aksi mereka ini membuat arus lalu lintas di Jalan Medan Merdeka Selatan depan Balai Kota menjadi terhambat. Ratusan personel kepolisian pun berjaga serta bersiaga di dalam pagar Balai Kota.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.