Selain itu, Mursidin juga mewajibkan seluruh elemen mulai dari masyarakat, mulai kepolisian hingga TNI, melakukan piket bergilir. Piket akan dilakukan setiap hari, mulai dari siang hingga dini hari. Sedangkan penjagaan akan diperketat pada Sabtu malam.
"Kami bentuk tim agar setiap malam ada yang berjaga. Kami juga melibatkan organisasi masyarakat untuk piket," kata Mursidin saat ditemui di Kecamatan Tambora, Senin (30/3/2015).
Nantinya, kata Mursidin, petugas yang berjaga wajib melakukan patroli dan pengamanan di tempatnya masing-masing agar tawuran tidak lagi terjadi. Mursidin menyebutkan, salah satu tempat yang sering terjadi tawuran antarwarga adalah daerah Pejagalan dan Pekojan, Jakarta Utara.
"Di Tambora sendiri hampir dua hari sekali ada tawuran karena hal sepele. Misalnya karena buang botol minum lalu kena orang tersebut," jelas Mursidin.
Mursidin menegaskan, selain berpatroli, lurah juga harus terus berkordinasi dengan camat di Jakarta Utara yang berada di perbatasan Tambora. Dia mengatakan, setidaknya terdapat empat wilayah kelurahan yang rawan tawuran. Keempat kelurahan itu adalah Jembatan Besi, Pejagalan, Tambora, dan Duri.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.