Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pendemo Kesal Dibayar Cuma Rp 50.000, Tak Bertemu Ahok Pula

Kompas.com - 30/03/2015, 16:26 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Para pendemo yang datang dari Masyarakat Anti Korupsi (Mars) merasa kecewa saat melakukan aksi unjuk rasa di depan Balai Kota, Senin (30/3/2015). Sebab, mereka dan perwakilan tokoh Betawi lainnya tidak bertemu Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama.

Kelompok ini melakukan aksi sejak pukul 11.00 hingga 13.30. Mereka meminta klarifikasi terkait pernyataan Basuki perihal pemberian nama sapi "USB" (untuk sapi Betawi) saat di Rumpin, Kabupaten Bogor.  (Baca: Ahok Beri Nama Sapi di Bogor "USB")

"Kita sudah (dibayar) gocap (Rp 50.000) gini doang. Sudah enggak bertemu Ahok (Basuki), shalat dzuhur juga kagak. Rugi dua kali lipat nih gue," kata pria yang sedang memegang mikrofon untuk menyampaikan aspirasi di depan Balai Kota DKI Jakarta itu. 

Dia juga mengaku kecewa dengan sedikitnya jumlah orang yang hadir untuk melakukan aksi unjuk rasa. Padahal, awalnya sudah ada niat untuk menggandeng Front Pembela Islam (FPI) dan organisasi lain agar aksi lebih besar.

Dia juga mengaku sempat dibisiki beberapa oknum agar membuat aksi unjuk rasa berujung ricuh. Namun, dia justru curhat saat mengikuti aksi FPI beberapa waktu silam saat menuntut Basuki mundur dari jabatannya sebagai Gubernur DKI.

"Tadi ada yang teriak chaos-chaos, giliran gue di dalam (penjara), Lebaran di dalam (penjara), lu yang teriak-teriak di luar. Ogah gue masuk barracuda lagi," kata dia tertawa. (Baca: Gara-gara Beri Nama Sapi "USB", Ahok Didemo)

Sekitar pukul 14.00, massa Mars dan beberapa tokoh Betawi sudah meninggalkan Balai Kota.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Ungkap Ada Karyawan Semprot Bensin untuk Usir Rayap Sebelum Kebakaran Saudara Frame Mampang

Polisi Ungkap Ada Karyawan Semprot Bensin untuk Usir Rayap Sebelum Kebakaran Saudara Frame Mampang

Megapolitan
Warga DKI Yang NIK-nya Dinonaktifkan Bisa Ajukan Keberatan ke Kantor Kelurahan

Warga DKI Yang NIK-nya Dinonaktifkan Bisa Ajukan Keberatan ke Kantor Kelurahan

Megapolitan
Jasad 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Dibawa ke RS Polri Kramatjati

Jasad 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Dibawa ke RS Polri Kramatjati

Megapolitan
Polisi Tangkap 3 Orang Terkait Penemuan Jasad Perempuan di Dermaga Pulau Pari

Polisi Tangkap 3 Orang Terkait Penemuan Jasad Perempuan di Dermaga Pulau Pari

Megapolitan
Nasib Apes Pria di Bekasi, Niat Ikut Program Beasiswa S3 Malah Ditipu Rp 30 Juta

Nasib Apes Pria di Bekasi, Niat Ikut Program Beasiswa S3 Malah Ditipu Rp 30 Juta

Megapolitan
Tunduknya Pengemudi Fortuner Arogan di Hadapan Polisi, akibat Pakai Pelat Palsu Melebihi Gaya Tentara

Tunduknya Pengemudi Fortuner Arogan di Hadapan Polisi, akibat Pakai Pelat Palsu Melebihi Gaya Tentara

Megapolitan
Cerita Eki Rela Nabung 3 Bulan Sebelum Lebaran demi Bisa Bagi-bagi THR ke Keluarga

Cerita Eki Rela Nabung 3 Bulan Sebelum Lebaran demi Bisa Bagi-bagi THR ke Keluarga

Megapolitan
Polisi Sebut Api Pertama Kali Muncul dari 'Basement' Toko Bingkai 'Saudara Frame' Mampang

Polisi Sebut Api Pertama Kali Muncul dari "Basement" Toko Bingkai "Saudara Frame" Mampang

Megapolitan
Jasad Perempuan Ditemukan Tergeletak di Dermaga Pulau Pari, Wajahnya Sudah Hancur

Jasad Perempuan Ditemukan Tergeletak di Dermaga Pulau Pari, Wajahnya Sudah Hancur

Megapolitan
Pemadaman Kebakaran 'Saudara Frame' Mampang Masih Berlangsung, Arus Lalu Lintas Padat Merayap

Pemadaman Kebakaran "Saudara Frame" Mampang Masih Berlangsung, Arus Lalu Lintas Padat Merayap

Megapolitan
Terjebak Semalaman, 7 Jasad Korban Kebakaran 'Saudara Frame' di Mampang Berhasil Dievakuasi

Terjebak Semalaman, 7 Jasad Korban Kebakaran "Saudara Frame" di Mampang Berhasil Dievakuasi

Megapolitan
Meledaknya Alat Kompresor Diduga Jadi Penyebab Kebakaran Toko Bingkai di Mampang

Meledaknya Alat Kompresor Diduga Jadi Penyebab Kebakaran Toko Bingkai di Mampang

Megapolitan
Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui, Alasan Buka 24 Jam dan Sering 'Video Call'

Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui, Alasan Buka 24 Jam dan Sering "Video Call"

Megapolitan
7 Korban yang Terjebak Kebakaran di Toko Bingkai Mampang Ditemukan Meninggal Dunia

7 Korban yang Terjebak Kebakaran di Toko Bingkai Mampang Ditemukan Meninggal Dunia

Megapolitan
Runtuhnya Kejayaan Manusia Sampan yang Kini Dekat dengan Lubang Kemiskinan Ekstrem

Runtuhnya Kejayaan Manusia Sampan yang Kini Dekat dengan Lubang Kemiskinan Ekstrem

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com