Kelompok ini melakukan aksi sejak pukul 11.00 hingga 13.30. Mereka meminta klarifikasi terkait pernyataan Basuki perihal pemberian nama sapi "USB" (untuk sapi Betawi) saat di Rumpin, Kabupaten Bogor. (Baca: Ahok Beri Nama Sapi di Bogor "USB")
"Kita sudah (dibayar) gocap (Rp 50.000) gini doang. Sudah enggak bertemu Ahok (Basuki), shalat dzuhur juga kagak. Rugi dua kali lipat nih gue," kata pria yang sedang memegang mikrofon untuk menyampaikan aspirasi di depan Balai Kota DKI Jakarta itu.
Dia juga mengaku kecewa dengan sedikitnya jumlah orang yang hadir untuk melakukan aksi unjuk rasa. Padahal, awalnya sudah ada niat untuk menggandeng Front Pembela Islam (FPI) dan organisasi lain agar aksi lebih besar.
Dia juga mengaku sempat dibisiki beberapa oknum agar membuat aksi unjuk rasa berujung ricuh. Namun, dia justru curhat saat mengikuti aksi FPI beberapa waktu silam saat menuntut Basuki mundur dari jabatannya sebagai Gubernur DKI.
"Tadi ada yang teriak chaos-chaos, giliran gue di dalam (penjara), Lebaran di dalam (penjara), lu yang teriak-teriak di luar. Ogah gue masuk barracuda lagi," kata dia tertawa. (Baca: Gara-gara Beri Nama Sapi "USB", Ahok Didemo)
Sekitar pukul 14.00, massa Mars dan beberapa tokoh Betawi sudah meninggalkan Balai Kota.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.