Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harga BBM Bersubsidi Naik, Tarif Taksi di Jakarta Tidak Akan Naik

Kompas.com - 30/03/2015, 17:08 WIB
Andri Donnal Putera

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Organisasi Angkutan Darat (Organda) Shafruhan Sinungan memastikan bahwa tarif taksi di Jakarta tidak akan naik. Hal tersebut diutarakan menanggapi kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi pada Sabtu (28/3/2015) pukul 00.00 WIB.

"Khusus yang taksi, kemarin sudah evaluasi. Untuk tarif atas dan tarif bawah, kami tidak naikkan tarif," tutur Shafruhan, Senin (30/3/2015).

Sementara untuk moda angkutan umum lainnya, seperti mikrolet dan bus kota, akan mulai dibahas dalam rapat evaluasi esok hari. [Baca: Ahok: BBM Naik, Tanya Presiden deh...]

Kondisi di lapangan, menurut Shafruhan, sudah ada beberapa sopir angkutan umum yang menaikkan sendiri tarif sebesar Rp 500 kepada penumpang. Namun, ada juga yang tetap bertahan dengan tarif yang lama.

"Hasil monitor di lapangan, beberapa pengemudi angkutan kota menaikkan tarif sendiri sekitar Rp 500. Penumpangnya ada yang keberatan, alasannya belum ada instruksi pemerintah," ucap Shafruhan.

Pemerintah kembali menaikkan harga BBM jenis solar dan premium untuk wilayah luar Pulau Jawa, Madura, dan Bali masing-masing sebesar Rp 500 per liter dari harga lama.

Harga solar naik menjadi Rp 6.900 per liter dari Rp 6.400 per liter. Harga premium RON 88 naik menjadi Rp 7.300 per liter dari harga Rp 6.800 per liter.

Adapun untuk wilayah Jawa, Madura, dan Bali, harga BBM jenis premium naik menjadi Rp 7.400 per liter dari harga awal Rp 6.900 per liter. Harga solar di Jawa, Madura, dan Bali sama dengan yang ditetapkan di luar Jawa, Madura, dan Bali, yaitu Rp 6.900 per liter.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

NIK KTP Bakal Dijadikan Nomor SIM Mulai 2025, Korlantas Polri: Agar Jadi Satu Data dan Memudahkan

NIK KTP Bakal Dijadikan Nomor SIM Mulai 2025, Korlantas Polri: Agar Jadi Satu Data dan Memudahkan

Megapolitan
8 Tempat Makan dengan Playground di Jakarta

8 Tempat Makan dengan Playground di Jakarta

Megapolitan
Pegi Bantah Jadi Otak Pembunuhan, Kuasa Hukum Keluarga Vina: Itu Hak Dia untuk Berbicara

Pegi Bantah Jadi Otak Pembunuhan, Kuasa Hukum Keluarga Vina: Itu Hak Dia untuk Berbicara

Megapolitan
Polisi Tangkap Pria Paruh Baya Pemerkosa Anak Disabilitas di Kemayoran

Polisi Tangkap Pria Paruh Baya Pemerkosa Anak Disabilitas di Kemayoran

Megapolitan
Pengamat: Jika Ahok Diperintahkan PDI-P Maju Pilkada Sumut, Suka Tak Suka Harus Nurut

Pengamat: Jika Ahok Diperintahkan PDI-P Maju Pilkada Sumut, Suka Tak Suka Harus Nurut

Megapolitan
Pria Tanpa Identitas Ditemukan Tewas Dalam Toren Air di Pondok Aren

Pria Tanpa Identitas Ditemukan Tewas Dalam Toren Air di Pondok Aren

Megapolitan
Polisi Dalami Keterlibatan Caleg PKS yang Bisnis Sabu di Aceh dengan Fredy Pratama

Polisi Dalami Keterlibatan Caleg PKS yang Bisnis Sabu di Aceh dengan Fredy Pratama

Megapolitan
Temui Komnas HAM, Kuasa Hukum Sebut Keluarga Vina Trauma Berat

Temui Komnas HAM, Kuasa Hukum Sebut Keluarga Vina Trauma Berat

Megapolitan
NIK KTP Bakal Jadi Nomor SIM Mulai 2025

NIK KTP Bakal Jadi Nomor SIM Mulai 2025

Megapolitan
Polisi Buru Penyuplai Sabu untuk Caleg PKS di Aceh

Polisi Buru Penyuplai Sabu untuk Caleg PKS di Aceh

Megapolitan
Tiang Keropos di Cilodong Depok Sudah Bertahun-tahun, Warga Belum Melapor

Tiang Keropos di Cilodong Depok Sudah Bertahun-tahun, Warga Belum Melapor

Megapolitan
Polri Berencana Luncurkan SIM C2 Tahun Depan

Polri Berencana Luncurkan SIM C2 Tahun Depan

Megapolitan
Caleg PKS Terjerat Kasus Narkoba di Aceh, Kabur dan Tinggalkan Istri yang Hamil

Caleg PKS Terjerat Kasus Narkoba di Aceh, Kabur dan Tinggalkan Istri yang Hamil

Megapolitan
'Call Center' Posko PPDB Tak Bisa Dihubungi, Disdik DKI: Mohon Maaf, Jelek Menurut Saya

"Call Center" Posko PPDB Tak Bisa Dihubungi, Disdik DKI: Mohon Maaf, Jelek Menurut Saya

Megapolitan
Polisi: Ada Oknum Pengacara yang Pakai Pelat Palsu DPR

Polisi: Ada Oknum Pengacara yang Pakai Pelat Palsu DPR

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com