Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mereka Terkejut Alex Usman Jadi Tersangka Kasus Pengadaan UPS

Kompas.com - 31/03/2015, 08:51 WIB
Tangguh Sipria Riang

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Suasana lantai 11, Gedung Pemerintah Kota (Pemkot) Jakarta Selatan (Jaksel) diwarnai dengan berbagai aktivitas pegawai negeri sipil yang sedang meng-input data, berdiskusi, membawa berkas hingga duduk-duduk tanpa kegiatan.

"Mau cari siapa, Mas? Pak Alex Usman? Itu mejanya, sudah lama tidak masuk," tunjuk Koestillah, Kepala Seksi (Kasie) Sumber Daya Manusia (SDM) Sudin Pendidikan II kepada Kompas.com, Senin (30/3/2015) sore.

Meja kerja Alex Usman terlihat kosong. Ruang kerjanya yang disekat ukuran 3x3 meter persegi itu terdapat sebuah meja utama dengan tiga kursi. Satu kursi tempat duduk Alex, dua kursi lagi untuk tamu. Beberapa tumpukan koran, buku, LCD monitor dan keyboard, menghiasi meja kerja tersangka kasus pengadaan uninterrubtible power system (UPS) tersebut.

Ya, Senin kemarin, Bareskrim Polri menetapkan mantan Pejabat Pembuat Komitmen pengadaan UPS di Sudin Pendidikan Menengah (Dikmen) wilayah Jakarta Barat sebagai tersangka kasus pengadaan UPS. Selain dia, mantan PPK pengadaan UPS di Sudin Dikmen wilayah Pusat Zaenal Soleman juga ditetapkan sebagai tersangka kasus yang sama. Negara dirugikan hingga Rp 50 miliar atas pengadaan UPS di 49 sekolah senilai Rp 300 miliar tersebut.

Rupanya, kabar ditetapkannya Alex Usman menjadi tersangka baru sampai di telinga mereka. Mereka terlihat terkejut.

"Hah? Belum tahu (sudah tersangka). Kaget juga. Saya belum sempat ngikutin perkembangan berita. Enggak sempat. Sebelumnya sih ngikutin. Berhubung mobilitas banyak akhir-akhir ini, jadi tidak ngikutin perkembangan terakhir," ujar Koestillah.

Di kalangan staf dan PNS lainnya, Alex Usman dikenal ramah meski jarang berinteraksi dengan rekan kerjanya. Alex baru bertugas di Pemkot Jakarta Selatan sejak Januari 2015. Dia jarang terlihat sejak kasus pengadaan UPS mencuat dan ditangani Polda Metro Jaya, 6 Maret 2015 lalu.

"Terakhir saya sempat ngobrol secara personal soal banjir. Pernah juga soal pendataan jabatan fungsional umum dan teknis. Tapi sudah lama, saya tidak ingat juga," papar Koestillah yang ruangannya bersebelahan dengan ruang kerja Alex Usman.

Staf Sudin Pendidikan II lainnya, Lubis, mengaku jarang berbicara panjang dengan Alex meski kerap berpapasan. Mereka hanya saling menyapa sekadarnya.

"Mungkin karena beliau masih baru juga. Paling kalau ketemu say hello saja, enggak ngobrol," ujarnya.

Sebagai Kasie Sarpras Sudin Pendidikan II, Alex memiliki empat orang staf yang membantunya. Namun, saat didatangi ke ruangan tersebut, keempat staf tersebut tidak terlihat sama sekali.

"Biasanya sih ada, sepertinya sedang keluar," jawab sekuriti lantai 11, Ilham, saat ditanya keberadaan empat orang staf tersebut.

Staf Tata Usaha sekaligus Sekretaris Kepala Sudin (Kasudin), Sri, juga mengaku tidak terlalu mengenal Alex. Padahal, tugasnya menjadi perantara disposisi antara kasudin dengan kasie. Dia mengaku tidak pernah berkoordinasi dengan Alex selama bertugas di Sudin Pendidikan II Jaksel.

"Sejak ada rame itu (Alex mulai dilaporkan ke Polda), tidak pernah ada koordinasi. Aku lupa, Mas. Tidak berani jawab itu. Saya jarang kominikasi dengan Pak Alex, biasanya (Alex) komunikasi ke pimpinan langsung," paparnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rute Mikrotrans JAK99 Pulogadung-Lampiri

Rute Mikrotrans JAK99 Pulogadung-Lampiri

Megapolitan
Tak Hanya Chandrika Chika, Polisi juga Tangkap Atlet E-Sport Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkoba

Tak Hanya Chandrika Chika, Polisi juga Tangkap Atlet E-Sport Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkoba

Megapolitan
Akibat Pipa Bocor, Warga BSD City Terpaksa Beli Air Isi Ulang

Akibat Pipa Bocor, Warga BSD City Terpaksa Beli Air Isi Ulang

Megapolitan
Buka Pendaftaran PPK, KPU Depok Butuh 55 Orang untuk di 11 Kecamatan

Buka Pendaftaran PPK, KPU Depok Butuh 55 Orang untuk di 11 Kecamatan

Megapolitan
Selebgram Chandrika Chika Ditangkap Polisi Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkotika

Selebgram Chandrika Chika Ditangkap Polisi Terkait Kasus Penyalahgunaan Narkotika

Megapolitan
Polisi Sebut Korban Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Derita Kerugian Puluhan Juta

Polisi Sebut Korban Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Derita Kerugian Puluhan Juta

Megapolitan
Sambut Pilkada DKI dan Jabar, PAN Prioritaskan Kadernya Maju di Pilkada 2024 Termasuk Zita Anjaini

Sambut Pilkada DKI dan Jabar, PAN Prioritaskan Kadernya Maju di Pilkada 2024 Termasuk Zita Anjaini

Megapolitan
Air di Rumahnya Mati, Warga Perumahan BSD Terpaksa Mengungsi ke Rumah Saudara

Air di Rumahnya Mati, Warga Perumahan BSD Terpaksa Mengungsi ke Rumah Saudara

Megapolitan
Pria Tewas di Kamar Kontrakan Depok, Diduga Sakit dan Depresi

Pria Tewas di Kamar Kontrakan Depok, Diduga Sakit dan Depresi

Megapolitan
Polisi Periksa Empat Saksi Terkait Kasus Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina

Polisi Periksa Empat Saksi Terkait Kasus Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina

Megapolitan
Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mangkir dari Panggilan Polisi

Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mangkir dari Panggilan Polisi

Megapolitan
Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading, Kekasih Menyesal dan Minta Maaf ke Keluarga Korban

Wanita Hamil Tewas di Kelapa Gading, Kekasih Menyesal dan Minta Maaf ke Keluarga Korban

Megapolitan
Terjerat Kasus Penistaan Agama, TikTokers Galihloss Terancam 6 Tahun Penjara

Terjerat Kasus Penistaan Agama, TikTokers Galihloss Terancam 6 Tahun Penjara

Megapolitan
Banyak Warga Jakarta Disebut Belum Terima Sertifikat Tanah dari PTSL

Banyak Warga Jakarta Disebut Belum Terima Sertifikat Tanah dari PTSL

Megapolitan
Heru Budi Minta Antisipasi Dampak Konflik Iran-Israel Terhadap Perekonomian Jakarta

Heru Budi Minta Antisipasi Dampak Konflik Iran-Israel Terhadap Perekonomian Jakarta

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com