Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Konsep Megapolitan Ahok Bukan ala Bang Yos

Kompas.com - 31/03/2015, 09:44 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama memiliki konsep membentuk kerja sama dengan daerah mitra, Bodetabek (Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi). Konsep ini disebutnya dengan konsep Megapolitan.

Menurut Basuki, konsep ini membuat kewenangan tanggung jawab DKI kepada wilayah lain lebih besar. Namun, kekuasaan tetap berada di daerah mitra. 

"Megapolitan itu bukan kayak konsep megapolitannya Bang Yos (Sutiyoso) dengan mengambil kekuasaan segala macam, ribut dong daerah sekitar. Kalau sekarang (konsep Megapolitan) enggak, kewajiban kami enggak ambil kekuasaan," kata Basuki, di Balai Kota, Selasa (31/3/2015). 

Salah satu realisasi konsep Megapolitan ini ialah dengan memberi bantuan keuangan berbentuk hibah kepada pemerintah daerah mitra. Berapa pun nilai hibah yang diusulkan daerah mitra akan diwujudkan Pemprov DKI, asalkan usulan hibah benar-benar dipergunakan untuk penyelesaian masalah bersama antar-daerah, misalnya pembangunan waduk, jalan, terminal, dan lain-lain.

Saat ini, pembangunan antar-daerah yang sedang berlangsung ialah seperti pelebaran Jalan Daan Mogot, normalisasi serta jalan inspeksi Sungai Mookevart, dan revitalisasi Terminal Pondok Cabe sebagai pengganti Terminal Lebak Bulus.

"Toh orang kerja di Jakarta rata-rata tinggalnya di daerah mitra sekitar. Nah itu yang mau kami lakukan, misalnya kami buat jalan tembus dan pelebaran jalan ke Bekasi. Jangan sampai jalan tembus itu cuma jalan Jakarta saja yang bagus dan Bekasinya tidak, ya percuma," kata Basuki. 

Sebagai Ibu Kota yang memiliki anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) lebih besar dibanding daerah mitra, lanjut dia, Pemprov DKI berkewajiban memberi bantuan keuangan, apalagi untuk penyelesaian permasalahan kemacetan dan banjir yang saling berhubungan antar-daerah mitra.

"Kami pengen bikin nanti seolah-olah wilayah tanpa batas. Jadi, kamu enggak merasa lagi mana wilayah Tangerang, Jakarta, kecuali sih ada papan pembatas. Nantinya jalan, sungai, dan elevated bus semua sama antar-daerah mitra. Ini tanggung jawab siapa? DKI, kekuasaan tetap di mereka, nah ini konsep megapolitannya DKI," kata Basuki.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pembunuh Wanita 'Open BO' di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Pembunuh Wanita "Open BO" di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Megapolitan
Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Megapolitan
“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

Megapolitan
Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Megapolitan
DPRD dan Pemprov DKI Rapat Soal Anggaran di Puncak, Prasetyo: Kalau di Jakarta Sering Ilang-ilangan

DPRD dan Pemprov DKI Rapat Soal Anggaran di Puncak, Prasetyo: Kalau di Jakarta Sering Ilang-ilangan

Megapolitan
PDI-P Mulai Jaring Nama Buat Cagub DKI, Kriterianya Telah Ditetapkan

PDI-P Mulai Jaring Nama Buat Cagub DKI, Kriterianya Telah Ditetapkan

Megapolitan
DPRD dan Pemprov DKI Rapat di Puncak, Bahas Soal Kelurahan Dapat Anggaran 5 Persen dari APBD

DPRD dan Pemprov DKI Rapat di Puncak, Bahas Soal Kelurahan Dapat Anggaran 5 Persen dari APBD

Megapolitan
Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Disorot, Dinas Citata: Itu Masih Perencanaan

Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Disorot, Dinas Citata: Itu Masih Perencanaan

Megapolitan
Gerak Gerik NYP Sebelum Bunuh Wanita di Pulau Pari: Sempat Menyapa Warga

Gerak Gerik NYP Sebelum Bunuh Wanita di Pulau Pari: Sempat Menyapa Warga

Megapolitan
Tunggak Biaya Sewa, Warga Rusunawa Muara Baru Mengaku Dipersulit Urus Administrasi Akte Kelahiran

Tunggak Biaya Sewa, Warga Rusunawa Muara Baru Mengaku Dipersulit Urus Administrasi Akte Kelahiran

Megapolitan
Pedagang Bawang Pasar Senen Curhat: Harga Naik, Pembeli Sepi

Pedagang Bawang Pasar Senen Curhat: Harga Naik, Pembeli Sepi

Megapolitan
Baru Beraksi 2 Bulan, Maling di Tambora Curi 37 Motor

Baru Beraksi 2 Bulan, Maling di Tambora Curi 37 Motor

Megapolitan
'Otak' Sindikat Maling Motor di Tambora Ternyata Residivis

"Otak" Sindikat Maling Motor di Tambora Ternyata Residivis

Megapolitan
Perempuan yang Ditemukan di Pulau Pari Dicekik dan Dijerat Tali Sepatu hingga Tewas oleh Pelaku

Perempuan yang Ditemukan di Pulau Pari Dicekik dan Dijerat Tali Sepatu hingga Tewas oleh Pelaku

Megapolitan
PDI-P Mulai Jaring Nama Cagub DKI, Ada Ahok, Basuki Hadimuljono hingga Andika Perkasa

PDI-P Mulai Jaring Nama Cagub DKI, Ada Ahok, Basuki Hadimuljono hingga Andika Perkasa

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com