Salah seorang pemilik bangunan, Aji (45), mengaku telah mengosongkan rumahnya sejak lima hari yang lalu. Barang-barangnya sudah dipindahkan ke dalam gudang tempat ia bekerja.
"Semua barang udah saya amanin. Saya sih udah tau dari minggu lalu. Makanya enggak kaget kalo sekarang ada gusuran," kata Aji.
Aji mengaku sudah 20 tahun tinggal di bantaran Kali Karang, Penjaringan. Ia menempati Kali Karang karena tempatnya yang strategis dengan tempat kerjanya yang berada di areal pergudangan Pluit. "Saya kerja jadi kuli panggul. Tinggal di sini dekat sama kerja," kata Aji.
Setelah pembongkaran ini, kata Aji, ia beserta istri dan dua anaknya akan tinggal sementara di gudang. Ia juga masih mempertimbangkan untuk pulang kampung ke Pemalang, Jawa Tengah.
Sementara itu, Deddy (25), pemilik bangunan lainnya, juga melakukan pembongkaran terhadap rumahnya sendiri. Sementata itu, barang-barang miliknya sudah dikirim ke kampung halamannya di Balaraja, Banten.
Dari pengakuannya, ia telah tinggal di bantaran Kali Karang selama lima tahun. Setelah pembongkaran ini, Deddy tidak tahu akan kemana. "Cari duit seribu dua ribu buat nafkahin anak istri. Enak enggak enak tinggal di sini. Enggak taulah ya kemana lagi," kata Deddy.
Deddy menuturkan sebagian dari warga di bantaran Kali Karang pindah ke Muara Angke. Di sana, kata Deddy, kondisi tempatnya hampir sama dengan di sini, ilegal. "Gimana mau mewah-mewah. Duitnya enggak ada," kata Deddy.
Rencananya, pemerintah Kota Jakarta Utara akan melakukan penertiban di bantaram Kali Karang, Kelurahan Penjaringan, Kecamatan Penjaringan, Jakarta Utara, Senin (30/3/2015). Penertiban ini dalam rangka program pengendalian banjir di Jakarta. Selain itu juga dimaksudkan untuk pelebaran jalan Inspeksi di Kecamatan Penjaringan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.