"Ada dua opsi sebenarnya, bisa sementara waktu begitu beliau tersangkut hal hukum, ditunda sementara gajinya, ditunda sementara pemberiannya, atau menegakkan praduga tidak bersalah sambil menunggu ketetapan," kata Kepala Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) DKI Heru Budi Hartono, Selasa (31/3/2015).
Heru sendiri mengaku telah membuat surat laporan terkait dua tersangka itu, Alex Usman dan Zainal Soelaiman, yang ditujukan ke Sekretaris Daerah (Sekda) DKI Saefullah. Dari sana, Sekda bersama Badan Kepegawaian Daerah (BKD) DKI akan bersama-sama menganalisa dan menyepakati opsi mana yang akan dipilih.
"Kalau BKD bilang karena ini sudah menjadi proses hukum sehingga memutuskan menunda sementara, dan jika di kemudian hari terbukti tidak bersalah, gajinya bisa dirapel," tambah Heru.
Bareskrim Polri menetapkan Alex Usman dan Zainal Soelaiman sebagai tersangka kasus dugaan korupsi UPS, Senin (30/3/2015). Alex merupakan mantan Kepala Seksi Sarana dan Prasarana Suku Dinas Pendidikan Menengah Jakarta Barat. Sedangkan Zainal adalah mantan Kepala Suku Dinas Pendidikan Menengah Jakarta Pusat.
Keduanya merupakan pejabat pembuat komitmen (PPK) dalam pengadaan UPS di sekolah-sekolah Jakarta Barat dan Jakarta Pusat tahun 2014.
Saat ini, Alex menjabat sebagai Kepala Seksi Sarana dan Prasarana Suku Dinas Pendidikan 2 Jakarta Selatan. Sedangkan Zainal merupakan Kepala Dinas Olahraga dan Pemuda (Disorda) DKI. Mereka dikenakan Pasal 2 dan Pasal 3 Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2001 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi juncto Pasal 55 ayat (1) ke satu KUHP.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.