Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Ciri Rumah Kosong yang Jadi Incaran Pencurian

Kompas.com - 01/04/2015, 05:51 WIB
Unoviana Kartika

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Sebelum beraksi, pencuri spesialis rumah kosong biasanya melakukan pemetaan rumah incarannya. Supaya tidak menjadi korban pencurian rumah kosong, kenalilah ciri-ciri rumah yang menjadi incaran pencuri.

Wakil Direktur Reserse Kriminal Umum Ajun Komisaris Besar Albert Sianipar mengatakan, ada kesamaan ciri-ciri rumah kosong yang dicuri. Salah satunya adalah lampu rumah yang masih menyala saat pada siang hari.

"Kalau ada rumah yang lampunya masih menyala siang-siang, itu pasti kosong, bisa jadi incaran pencuri rumah kosong," kata dia di Mapolda Metro Jaya, Selasa (31/3/2015).

Albert menjelaskan, rumah yang berada di lingkungan relatif sepi juga biasanya menjadi sasaran. Tak hanya itu, para pencuri juga menyasari rumah mewah kosong tanpa pengamanan. Saat menemui rumah dengan kriteria seperti itu, pencuri berperan berpura-pura menjadi tamu atau salesman untuk mengecoh tetangga. Kemudian, mereka mencongkel pintu rumah dengan alat-alat seperti obeng dan kawat.

"Biasanya pencuri ini beraksi berkomplot, tiga sampai empat orang. Ada yang membobol pintu dan mengambil barang, ada yang menunggu di mobil," tutur Albert.

"Dengan mempelajari pola tersebut, maka aksi pencurian rumah kosong diharapkan bisa ditekan," lanjut dia.

Menurut Albert, untuk meminimalisasi pencurian rumah kosong, masyarakat perlu memperketat sistem keamanan di lingkungannya. Misalnya dengan memasang pagar, portal, atau bekerja sama mengadakan penjagaan antartetangga.

Masyarakat juga perlu mewaspadai kendaraan-kendaraan yang tidak dikenal dan berhenti di lingkungannya dalam waktu yang cukup lama. Dan bila memungkinkan, tidak meninggalkan rumah dalam kondisi kosong.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pria Terseret 150 Meter saat Pertahankan Mobil dari Begal di Bogor

Pria Terseret 150 Meter saat Pertahankan Mobil dari Begal di Bogor

Megapolitan
Mangkirnya Terduga Penipu Beasiswa S3 Filipina, Terancam Dijemput Paksa Apabila Kembali Abai

Mangkirnya Terduga Penipu Beasiswa S3 Filipina, Terancam Dijemput Paksa Apabila Kembali Abai

Megapolitan
Apesnya Anggota Polres Jaktim: Ikut Ditangkap dalam Pesta Narkoba Oknum Polisi, padahal Tengah Antar Mobil Teman

Apesnya Anggota Polres Jaktim: Ikut Ditangkap dalam Pesta Narkoba Oknum Polisi, padahal Tengah Antar Mobil Teman

Megapolitan
Tak Kapok Pernah Dibui, Remaja Ini Rampas Ponsel di Jatiasih dan Begal Motor di Bantargebang

Tak Kapok Pernah Dibui, Remaja Ini Rampas Ponsel di Jatiasih dan Begal Motor di Bantargebang

Megapolitan
14 Pasien DBD Dirawat di RSUD Tamansari Per 24 April 2024

14 Pasien DBD Dirawat di RSUD Tamansari Per 24 April 2024

Megapolitan
BPBD DKI: Waspada Banjir Rob di Pesisir Jakarta pada 25-29 April 2024

BPBD DKI: Waspada Banjir Rob di Pesisir Jakarta pada 25-29 April 2024

Megapolitan
Bocah 7 Tahun di Tangerang Dibunuh Tante Sendiri, Dibekap Pakai Bantal

Bocah 7 Tahun di Tangerang Dibunuh Tante Sendiri, Dibekap Pakai Bantal

Megapolitan
Tiktoker Galihloss Terseret Kasus Penistaan Agama, Ketua RW: Orangtuanya Lapor Anaknya Ditangkap

Tiktoker Galihloss Terseret Kasus Penistaan Agama, Ketua RW: Orangtuanya Lapor Anaknya Ditangkap

Megapolitan
Warga Rusun Muara Baru Antusias Tunggu Kedatangan Gibran Usai Penetapan KPU

Warga Rusun Muara Baru Antusias Tunggu Kedatangan Gibran Usai Penetapan KPU

Megapolitan
Pembatasan Kendaraan Dianggap Bisa Kurangi Macet Jakarta, Asalkan Transportasi Publik Baik

Pembatasan Kendaraan Dianggap Bisa Kurangi Macet Jakarta, Asalkan Transportasi Publik Baik

Megapolitan
Buang Pepaya karena Sepi Pembeli, Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Rugi Besar

Buang Pepaya karena Sepi Pembeli, Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Rugi Besar

Megapolitan
Gara-gara Sakit Hati, Seorang Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

Gara-gara Sakit Hati, Seorang Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

Megapolitan
Harga Pepaya di Pasar Induk Kramatjati Anjlok, Pedagang: Tombok Terus

Harga Pepaya di Pasar Induk Kramatjati Anjlok, Pedagang: Tombok Terus

Megapolitan
Pilkada Kota Bogor 2024, Golkar Prioritaskan Koalisi dengan Partai Pengusung Prabowo-Gibran

Pilkada Kota Bogor 2024, Golkar Prioritaskan Koalisi dengan Partai Pengusung Prabowo-Gibran

Megapolitan
Amankan Penetapan Presiden-Wakil Presiden 2024, Polda Metro Kerahkan 4.051 Personel Gabungan

Amankan Penetapan Presiden-Wakil Presiden 2024, Polda Metro Kerahkan 4.051 Personel Gabungan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com