Ahok menambahkan, jumlah bus untuk transportasi umum di Jakarta yang belum ideal membuat pemerintah sulit mengakomodir stabilitas tarif kendaraan umum. Kenaikan tarif sepihak oleh pengelola angkutan umum tidak bisa ditindak oleh pemerintah DKI.
"Kita mau cabut trayek juga enggak bisa karena kurang bus. Makanya mereka pinter. Selama Pemda tidak becus dalam membeli bus, maka kita akan terus diinjek orang. Masyarakat enggak punya pilihan. Pemerintah bobrok, yang rugi masyarakat. Gitu aja," pungkas Ahok.