Kepala Polda Metro Jaya Inspektur Jenderal Unggung Cahyono mengatakan, pola interaksi antara polisi dan masyarakat akan dibuat lebih persuasif dan humanis. Salah satunya dengan Operasi Simpatik Jaya yang dilaksanakan mulai 1 hingga 21 April 2015. Operasi ini mengedepankan interaksi yang persuasif. Polisi, kata Unggung, tidak akan menilang pelanggar.
"Jadi, untuk penilangan tidak ada. Manakala ada masyarakat yang melakukan pelanggaran, maka lebih banyak kami lakukan teguran," ujar Unggung di Mapolda Metro Jaya, Rabu (1/4/2015).
Perubahan pola tersebut juga terletak pada adanya evaluasi yang akan dilakukan secara harian. Dengan demikian, kesalahan saat petugas memberikan teguran akan diketahui, dan selanjutnya akan diperbaiki.
Unggung menjelaskan, pola petugas polisi lalu lintas diubah menjadi apel pukul 05.30 WIB dengan diarahkan oleh perwira, lalu penertiban pagi sampai siang selama lima jam, dan siang sampai malam, juga selama lima jam.
"Selanjutnya, setiap selesai tugas, kami evaluasi. Ini yang sebelumnya tidak kami lakukan, termasuk kami evaluasi mana anggota yang melakukan peneguran, mana yang menilang," tutur Unggung.
Ia berharap, pendekatan persuasif tidak akan lagi menyebabkan kejadian yang menghebohkan, seperti ketika polisi marah-marah di transjakarta beberapa waktu lalu. Maka dari itu, pengontrolan kinerja setiap anggota akan dilakukan melalui evaluasi harian.
"Jadi, untuk mengecek tiap-tiap anggota, kami ubah image, tidak seperti kemarin. Maka dari itu, kami lakukan evaluasi setiap selesai melaksanakan tugas," kata Unggung.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.