Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

M Taufik: Secara Pribadi, Saya dengan Ahok Tidak Ada Masalah

Kompas.com - 01/04/2015, 17:26 WIB
Jessi Carina

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Wakil Ketua DPRD DKI Mohamad Taufik tidak menampik bahwa dia terlihat akrab dengan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama ketika musyawarah perencanaan pembangunan (musrenbang) di Kantor Wali Kota Jakarta Utara, Rabu (1/4/2015). Taufik mengatakan hal ini karena ketika musrenbang mereka berdua memiliki tujuan yang sama dalam membangun Jakarta.

Terlebih lagi, keduanya bertempat tinggal di Jakarta Utara. "Karena sama-sama warga Jakarta Utara, dia orang Jakarta Utara, saya orang Jakarta Utara, punya kewajiban bagaimana membangun Jakarta Utara agar jauh lebih baik," ujar Taufik.

Akan tetapi, dia membantah jika keakraban tersebut diartikan sebagai perdamaian antara Ahok (sapaan Basuki) dan DPRD. Taufik mengatakan sikap DPRD DKI tetap seperti biasa, yaitu mengkritisi kebijakan Ahok.

Berbeda hal dengan hubungan pribadi, Taufik mengatakan sejak awal hubungannya dengan Ahok memang baik-baik saja.

"Secara pribadi, saya dengan Ahok tidak ada masalah. Tetapi, soal politik, soal kebijakan, yang berbeda itu yang saya kira," ujar Taufik.

"Bukan soal sudah cair-mencair. Kalau kami dari awal secara pribadi kan saya selalu bilang saya tidak ada masalah secara pribadi. Politik mungkin iya. Jangan kemudian kebawa-bawa secara pribadi, kan enggak," kata dia.

Sebelumnya, Taufik dan Ahok memang tampak akrab dalam musrenbang. Saat berpapasan di sana, keduanya berjabat tangan dengan erat.

Senyum terus mengembang di bibir Taufik dan Ahok. Tak lama, mereka berdua kembali mengobrol. Mereka tampak akrab seperti tidak pernah ada perselisihan.

Obrolan terus berlanjut saat Kepala Kantor Perencanaan dan Pembangunan (Musrenbang) Jakarta Utara Triyatmo Bowolaksono memberi sambutan.

Orang yang berada tepat di samping M Taufik, Rustam Effendi, tak dihiraukan. Sementara itu, yang di samping Ahok, Saefullah, juga tak dihiraukan. Alhasil, sepanjang Triyatmo memberi sambutan, Ahok dan Taufik masih terus asyik mengobrol.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi: Mayat dalam Koper di Cikarang Bekasi Seorang Perempuan Paruh Baya Asal Bandung

Polisi: Mayat dalam Koper di Cikarang Bekasi Seorang Perempuan Paruh Baya Asal Bandung

Megapolitan
Pembunuh Wanita di Pulau Pari Curi Ponsel Korban dan Langsung Kabur ke Sumbar

Pembunuh Wanita di Pulau Pari Curi Ponsel Korban dan Langsung Kabur ke Sumbar

Megapolitan
Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Megapolitan
Warga Duga Ada Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru Seharga Rp 50 Juta oleh Oknum Pengelola

Warga Duga Ada Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru Seharga Rp 50 Juta oleh Oknum Pengelola

Megapolitan
Pemprov DKI: Restorasi Rumah Dinas Gubernur Masih Tahap Perencanaan

Pemprov DKI: Restorasi Rumah Dinas Gubernur Masih Tahap Perencanaan

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pedagang Keluhkan Pembelinya Berkurang

Harga Bawang Merah Melonjak, Pedagang Keluhkan Pembelinya Berkurang

Megapolitan
NIK Ratusan Ribu Warga Jakarta yang Tinggal di Daerah Lain Terancam Dinonaktifkan

NIK Ratusan Ribu Warga Jakarta yang Tinggal di Daerah Lain Terancam Dinonaktifkan

Megapolitan
Wakil Ketua DPRD Niat Bertarung di Pilkada Kota Bogor: Syahwat Itu Memang Sudah Ada...

Wakil Ketua DPRD Niat Bertarung di Pilkada Kota Bogor: Syahwat Itu Memang Sudah Ada...

Megapolitan
Saksi Sebut Hujan Tak Begitu Deras Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Saksi Sebut Hujan Tak Begitu Deras Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Megapolitan
PAN Sebut Warga Depok Jenuh dengan PKS, Imam Budi: Bagaimana Landasan Ilmiahnya?

PAN Sebut Warga Depok Jenuh dengan PKS, Imam Budi: Bagaimana Landasan Ilmiahnya?

Megapolitan
Ketika Kajari Jaksel Lelang Rubicon Mario Dandy, Saksi Bisu Kasus Penganiayaan D di Jaksel

Ketika Kajari Jaksel Lelang Rubicon Mario Dandy, Saksi Bisu Kasus Penganiayaan D di Jaksel

Megapolitan
Warga Jakarta yang NIK-nya Dinonaktifkan Tak Bisa Pakai BPJS Kesehatan

Warga Jakarta yang NIK-nya Dinonaktifkan Tak Bisa Pakai BPJS Kesehatan

Megapolitan
Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari Dibuang 'Pelanggannya' di Kali Bekasi

Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari Dibuang "Pelanggannya" di Kali Bekasi

Megapolitan
Penemuan Mayat Perempuan di Cikarang, Saksi: Mau Ambil Sampah Ada Koper Mencurigakan

Penemuan Mayat Perempuan di Cikarang, Saksi: Mau Ambil Sampah Ada Koper Mencurigakan

Megapolitan
Pembunuh Wanita di Pulau Pari Sempat Minta Tolong untuk Gotong Kardus AC

Pembunuh Wanita di Pulau Pari Sempat Minta Tolong untuk Gotong Kardus AC

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com