"Perlu saya jelaskan bahwa saya tidak tahu menahu soal UPS," ujar Sarianta ketika dihubungi, Kamis (2/4/2015). Sarianta mengatakan hal ini karena ketika itu, dia tidak masuk dalam tim badan anggaran DPRD DKI.
Sarianta mengatakan pengusulan UPS ada pada APBD Perubahan (APBD-P). Sedangkan, dia tidak hadir dalam tahap penyelesaiannya. Selain itu, kata Sarianta, dia juga bukan pihak yng menandatangani dokumen pengusulan tersebut.
"Saya tidak masuk tim banggar dan waktu finalisasi APBD Perubahan pun saya sebagai Sekretaris Komisi E tidak ikut tanda tangan dokumen. Jadi saya tidak mengetahui adanya UPS," ujar Sarianta.
Sarianta mengatakan yang menandatangani dokumen adalah Ketua Komisi E Firmansyah dan juga Koordinator Komisi E yaitu Abraham Lunggana. Sarianta mengaku sudah lama tidak mengontak kedua orang tersebut.
Pernyataan Sarianta ini sekaligus membantah ucapan Sekretaris Komisi E saat ini yaitu Fahmi Zulfikar. Sebelumnya, Sekretaris Komisi E DPRD DKI Fahmi Zulfikar mengatakan Ketua Komisi E DPRD DKI periode 2009-2014 yang lebih mengetahui proses pengusulan uninterruptible power supply (UPS) yang kini menjadi kasus. [Baca: Mantan Ketua Komisi E Disebut Lebih Tahu soal Pengadaan UPS]
Fahmi mengatakan pada periode sebelumnya, dia hanyalah anggota komisi saja. "Soal UPS itu periode lalu, pemimpin komisi bukan saya. Saya masih anggota. Prosesnya yang lebih tahu itu pimpinan," ujar Fahmi ketika dihubungi, Rabu (1/4/2015).
Secara umum, Fahmi yang juga merupakan inisiator hak angket ini mengatakan anggaran UPS tersebut masuk melalui usulan dari pihak eksekutif. Karena hanya sebagai anggota, Fahmi mengatakan dia tidak tahu secara detil mata anggaran yang dibahas oleh Komisi E.
Fahmi mengatakan ketua Komisi E pada periode lalu adalah Firmansyah. Sementara yang memegang jabatan sebagai wakil ketua komisi dan sekretaris komisi adalah Igo Ilham dan Sarianta Tarigan. Ketiganya sudah tidak ada lagi dalam jajaran anggota DPRD DKI periode 2014-2019.
"Periode kemarin itu, ketuanya Firmansyah, Igo Ilham, Sekretaris itu Sarianta Tarigan. Semua mereka tahu," ujar Fahmi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.