"Punya mobil, punya motor, punya warung, belum tentu mampu dia. Lagi sakit (bayar) sampai seratus juta rupiah? Bangkrut dia. Patokan kita sederhana, asal mau masuk puskesmas dan diopname di kelas 3 maka artinya dia tidak mampu. Kenapa? Orang mampu kan tidak mau di kelas 3, 10 ranjang satu kamar mandi, mana tahan," kata Ahok, sapaan Basuki di kantor Wali Kota Jakarta Utara.
Cara itu telah dipakai sejak tahun 2006 di Belitung Timur untuk membedakan warga kaya dan warga miskin saat mereka butuh jaminan kesehatan dari pemerintah. Ia beralasan banyak warga kelas menengah yang selalu menginginkan fasilitas kelas 1 saat sakit.
"Marah-marah lah orang kelas menengah yang tadinya mau ada di kelas 1 menggunakan Jamkesda (Jaminan Kesehatan Daerah). Enggak bisa kan, kalau Anda tidak mampu ya masuk kelas 3," ujar Ahok di depan peserta musrenbang.
Namun dia menyayangkan saat ini jumlah fasilitas kesehatan kelas 3 di sejumlah puskemas yang ada di Jakarta masih belum ideal. Karena itu ia mendesak dinas kesehatan untuk membangun sejumlah rumah sakit umum di kecamatan-kecamatan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.