Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

17 Tahun, Gereja Kristus Yesus Berdampingan dengan Masjid Awwabin

Kompas.com - 03/04/2015, 16:14 WIB
Nur Azizah

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Di tengah isu radikalisme yang sedang mengemuka, masih ada potret kerukunan umat beragama di Indonesia yang sangat membanggakan. Keharmonisan kehidupan beragama tercermin dari pendirian rumah ibadah yang berdekatan namun tetap saling menghormati.

Salah satunya, Gedung Gereja Kristus Yesus yang bersebelahan dengan Masjid Awwabin, Taman Sari, Jakarta Barat. Dua tempat ibadah ini salah satu simbol ke-Indonesian yang sebenarnya. Jumat (3/4/2015), di halaman Gereja tampak berderet kendaraan roda empat milik umat Protestan akan mengikuti misa Jumat Agung.

Di hari yang sama, umat Islam juga menjalankan ibadah shalat Jumat. Khusus hari itu, pengurus masjid mengumandangkan azan dan shalawat dengan suara sayup.

"Kami atur speaker-nya tidak terlalu keras agar tidak menggangu umat Kristiani yang sedang beribadah," ucap Imam Besar Masjid Awwabin, Arif Haryono, saat ditemui Kompas.com, Jumat (3/4/2015).

John Tjandra, Kepala Rumah Tangga Gereja Kristus Yesus, mengatakan selalu berkordinasi dengan pihak masjid jika ingin melakukan kegiatan apapun, seperti perayaan Natal dan Paskah.

"Kami selalu kordinasi misalnya mau membunyikan lonceng dan apapun karena takut menggangu. Kata pihak masjid, silakan, itu kan ibadah kalian, jalankan saja," jelas John usai menjalani ibadah Jumat Agung di Gereja Kristus Yesus.

Keharmonisan kehidupan beragama juga tercermin melalui banyaknya kegiatan sosial yang diselenggarakan oleh kedua institusi tersebut, seperti pengobatan gratis, pemberian sembako, pembangunan tempat ibadah, serta bantuan pengamanan saat ada perayaan di hari-hari besar di agama Islam dan Kristen.

"Kami saling bantulah. Kami juga pernah pinjam masjid untuk pengobatan massal. Bagaimana pun hidup harus saling mengasihi," kata John.

Meski hanya dibatasi dengan tembok, keduanya tetap hidup berdampingan. Lonceng gereja dan azan terdengar saling bersahutan tanpa berseteru. Sudah 17 tahun, masjid dan gereja ini hidup berdampingan bagai saudara. Sampai detik ini, tidak pernah terjadi gesekan atau konflik antarkedua umat beragama. 

Menanggapi fenomena konflik antarumat beragama yang marak terjadi di Tanah Air, Arif menjelaskan bahwa ia selalu menekankan umatnya harus tetap waspada, menghargai, dan menghormati.

"Umat jangan mau diadu domba. Karena agama tidak pernah mengajarkan kekerasan dalam bentuk apapun," tutur Arif.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Anggota DPRD Pertanyakan Besaran Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI yang Capai Rp 22 Miliar

Anggota DPRD Pertanyakan Besaran Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI yang Capai Rp 22 Miliar

Megapolitan
Tewas Terjebak Kebakaran, Keluarga Pemilik 'Saudara Frame' Tinggal di Lantai Tiga Toko

Tewas Terjebak Kebakaran, Keluarga Pemilik "Saudara Frame" Tinggal di Lantai Tiga Toko

Megapolitan
Kadis Dukcapil: 92.432 NIK Warga Jakarta Bakal Dinonaktifkan Awal Pekan Depan

Kadis Dukcapil: 92.432 NIK Warga Jakarta Bakal Dinonaktifkan Awal Pekan Depan

Megapolitan
Sayur Mayur Membawa Berkah, Sarmini Bisa Menyekolahkan Anaknya Hingga Sarjana

Sayur Mayur Membawa Berkah, Sarmini Bisa Menyekolahkan Anaknya Hingga Sarjana

Megapolitan
Petugas Beberkan Sulitnya Padamkan Api yang Membakar Toko Bingkai Saudara Frame Mampang

Petugas Beberkan Sulitnya Padamkan Api yang Membakar Toko Bingkai Saudara Frame Mampang

Megapolitan
Polisi Ungkap Ada Karyawan Semprot Bensin untuk Usir Rayap Sebelum Kebakaran Saudara Frame Mampang

Polisi Ungkap Ada Karyawan Semprot Bensin untuk Usir Rayap Sebelum Kebakaran Saudara Frame Mampang

Megapolitan
Warga DKI Yang NIK-nya Dinonaktifkan Bisa Ajukan Keberatan ke Kantor Kelurahan

Warga DKI Yang NIK-nya Dinonaktifkan Bisa Ajukan Keberatan ke Kantor Kelurahan

Megapolitan
Jasad 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Dibawa ke RS Polri Kramatjati

Jasad 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Dibawa ke RS Polri Kramatjati

Megapolitan
Polisi Tangkap 3 Orang Terkait Penemuan Jasad Perempuan di Dermaga Pulau Pari

Polisi Tangkap 3 Orang Terkait Penemuan Jasad Perempuan di Dermaga Pulau Pari

Megapolitan
Nasib Apes Pria di Bekasi, Niat Ikut Program Beasiswa S3 Malah Ditipu Rp 30 Juta

Nasib Apes Pria di Bekasi, Niat Ikut Program Beasiswa S3 Malah Ditipu Rp 30 Juta

Megapolitan
Tunduknya Pengemudi Fortuner Arogan di Hadapan Polisi, akibat Pakai Pelat Palsu Melebihi Gaya Tentara

Tunduknya Pengemudi Fortuner Arogan di Hadapan Polisi, akibat Pakai Pelat Palsu Melebihi Gaya Tentara

Megapolitan
Cerita Eki Rela Nabung 3 Bulan Sebelum Lebaran demi Bisa Bagi-bagi THR ke Keluarga

Cerita Eki Rela Nabung 3 Bulan Sebelum Lebaran demi Bisa Bagi-bagi THR ke Keluarga

Megapolitan
Polisi Sebut Api Pertama Kali Muncul dari 'Basement' Toko Bingkai 'Saudara Frame' Mampang

Polisi Sebut Api Pertama Kali Muncul dari "Basement" Toko Bingkai "Saudara Frame" Mampang

Megapolitan
Jasad Perempuan Ditemukan Tergeletak di Dermaga Pulau Pari, Wajahnya Sudah Hancur

Jasad Perempuan Ditemukan Tergeletak di Dermaga Pulau Pari, Wajahnya Sudah Hancur

Megapolitan
Pemadaman Kebakaran 'Saudara Frame' Mampang Masih Berlangsung, Arus Lalu Lintas Padat Merayap

Pemadaman Kebakaran "Saudara Frame" Mampang Masih Berlangsung, Arus Lalu Lintas Padat Merayap

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com