Dia hanya menunduk dan menggeleng ketika ditanya alasannya berada di jembatan itu. Sesekali pandangan matanya menerawang. Ia lalu menyalakan rokok.
"Barang saya ketinggalan di tas. Ada baju, dompet, semua di situ. Tapi enggak kebawa pas ada polisi tadi," ujar Khin San, beberapa lama kemudian.
Ketika ditanya lagi tentang kehidupannya sebelum berada di atas jembatan dan siapa yang mengejarnya, Khin San hanya bergumam sambil matanya melihat ke bawah. Dia hanya menjawab dengan lancar saat diajak berbincang soal polisi yang membawa dia turun.
Komandan Regu Satpol PP Kantor Kecamatan Setiabudi M. Akrom menjelaskan, Khin San sementara akan tetap di kantor itu sampai ada yang mengaku sebagai keluarganya. Namun untuk masalah makan dan minum selama di sana, Akrom tidak menjamin.
"Kita sifatnya perantara saja. Tadi dari Kapolsek (Setiabudi) minta dititipkan ke sini, tapi kalau makan kita enggak tahu deh," jelas Akrom.
Tadinya, Khin San akan dibawa ke tempat penampungan milik Suku Dinas Sosial Jakarta Selatan. Namun, karena hari ini bukan hari kerja, maka kemungkinan Khin San baru akan dibawa ke sana hari Senin mendatang.
Khin San pertama kali terlihat oleh seorang polisi tengah berada di atas jembatan Semanggi pada Jumat (3/4/2015) malam. Polisi tersebut melaporkan ke atasannya dan kemudian anggota Polsek Setiabudi berkoordinasi dengan Suku Dinas Pemadam Kebakaran dan Penanggulangan Bencana Jakarta Selatan untuk menurunkan Khin San. [Baca: Pria di Atas Jembatan Semanggi Mengaku Menyelamatkan Diri dari Kejaran]
Pria asal Bangka Belitung itu tidak langsung turun. Bahkan dia mengancam akan lompat ke bawah jika dipaksa terus untuk turun. Sehingga, polisi dan petugas pemadam terpaksa bernegosiasi dan mencari cara menurunkan Khin San. [Baca: Ini Identitas Pria yang Diduga Akan Loncat dari Atas Jembatan Semanggi]
Proses itu berjalan selama 11 jam, dan kurang lebih pada jam 09.00 WIB hari ini, Khin San bisa diturunkan. Dia sempat dibawa ke Poliklinik Biddokkes Polda Metro Jaya untuk diperiksa.
Berdasarkan pemeriksaan itu, Khin San diketahui memiliki fisik yang sehat. Namun ada dua luka baret cukup panjang di perutnya akibat terkena besi saat polisi memaksa dia turun tadi pagi. Selain itu, ada tato di bagian atas tubuhnya. Dokter pun belum mengetahui apakah kejiwaan Khin San terganggu.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.