Sebelumnya, Basuki juga pernah mengungkapkan keinginannya menjadi seorang comic ketika bertemu dengan delegasi parlemen Uni Eropa, 18 Maret 2015 lalu. Saat itu, Basuki juga menyindir gaya hidup mewah para anggota Dewan. Walaupun penghasilan tidak terlalu besar, banyak anggota Dewan yang memiliki mobil sport mewah. Basuki juga meminta perwakilan parleman Uni Eropa itu mendatangi langsung DPRD untuk belajar hidup mewah.
"Gue tawarin begitu, pada ketawa mereka. Gue juga bilang, kalau dipecat dari Gubernur, gue mau stand up comedy. Kalau orang Eropa sudah ketawa, berarti sudah lumayan dong, sudah bisa laku gue kan," kata Basuki saat itu.
Basuki sebelumnya juga pernah menceritakan pengalaman lucu dalam standing microphone di Teater Graha Bhakti Budaya, Taman Ismail Marzuki, Cikini, Jakarta, Jumat (5/12/2014) lalu. Acara berjudul "Mati Ketawa Cara Politikus" itu mengambil tema rumah sakit. Bak seorang comic, ia mengaku bahwa banyak orang menyebutnya sakit jiwa.
"Saya memang merasa agak kurang waras, tetapi untungnya pas dites di RSPAD Gatot Subroto, cuma pas di garis (normal). Saudara, suka enggak suka, Jakarta memang mesti dipimpin oleh orang agak setrip satu (kurang waras). Kalau terlalu waras, hadapi kalian kayak gini, bisa masuk RS Jiwa. Makanya, saya bilang, hanya ada satu triknya, PPG, 'pura-pura goblok' dan 'pura-pura gila'," kata Basuki saat itu, yang mengundang gelak tawa para pengunjung di sana.
Sekadar informasi, panitia angket akan melaporkan hasil penyelidikan terhadap Basuki dalam rapat paripurna. Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta M Taufik mengungkapkan dua solusi jika mereka mengambil keputusan hak untuk menyatakan pendapat (HMP). Kedua solusi itu adalah melaporkan Basuki ke Mahkamah Agung, atau Basuki meminta maaf atas pelanggaran yang dilakukan.