Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bangun Jembatan Penghubung Blok G, Ahok Cium Permainan PD Pasar Jaya

Kompas.com - 08/04/2015, 13:52 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama ingin membangun jembatan penghubung antara Pasar Blok G Tanah Abang dan Blok A, Blok B, dan Stasiun Tanah Abang. Apabila pembangunan jembatan itu berhasil memikat warga Jakarta untuk membeli barang dagangan di Blok G, maka Basuki tak jadi membongkar pasar era Joko Widodo tersebut. 

"Kami lagi minta BPKAD (Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah) untuk mempelajari lelang. Saya ingin Blok A dan Blok B itu untuk dihubungkan jembatan toko, jadi kenapa sekarang sepi? Karena enggak ada jembatan toko, enggak ada jembatan dari stasiun kereta api, jadi lebih baik begitu," kata pria yang biasa disapa Ahok itu di Balai Kota, Rabu (8/4/2015). 

Awalnya Basuki ingin membongkar total gedung Blok G Tanah Abang. Namun, setelah mengetahui adanya modus permainan yang dilakukan oknum PD Pasar Jaya dengan swasta, Basuki mengurungkan niatnya.

Menurut dia, ada oknum PD Pasar Jaya yang memang sengaja menghilangkan "denyut" Pasar Blok G Tanah Abang.

Padahal dalam perjanjian kontrak PD Pasar Jaya dengan swasta, tidak ada pembangunan yang berhasil diwujudkan. Nilai kontraknya mencapai Rp 300 miliar.

"Waktu itu saya tanya, 'mana janji kalian mau bikinin eskalator, jembatan penghubung Blok A dan Blok B?' Kan kami tahu kuncinya supaya tempat itu ramai gimana, yaitu ada jembatan penghubung Blok A, Blok B, dan Blok G dihubungkan juga dengan stasiun. Mereka ingin supaya semua (pembangunan) bisa dikasih ke swasta, PD Pasar Jaya-nya yang memang sengaja enggak mau nyambungin, (pembangunan) jembatan ditelatin, sudah tender ditelatin," kata Basuki kesal. 

Dia mengatakan, jika solusi jembatan penghubung tidak berhasil menarik warga untuk berbelanja di Blok G, Basuki membongkar total pasar relokasi pedagang kaki lima (PKL) Tanah Abang itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dinas SDA DKI Sebut Proyek Polder di Tanjung Barat Akan Selesai pada Mei 2024

Dinas SDA DKI Sebut Proyek Polder di Tanjung Barat Akan Selesai pada Mei 2024

Megapolitan
Ketua DPRD Sebut Masih Ada Kawasan Kumuh Dekat Istana, Pemprov DKI: Lihat Saja di Google...

Ketua DPRD Sebut Masih Ada Kawasan Kumuh Dekat Istana, Pemprov DKI: Lihat Saja di Google...

Megapolitan
Mobil Rubicon Mario Dandy Dilelang Mulai dari Rp 809 Juta, Kajari Jaksel: Kondisinya Masih Cukup Baik

Mobil Rubicon Mario Dandy Dilelang Mulai dari Rp 809 Juta, Kajari Jaksel: Kondisinya Masih Cukup Baik

Megapolitan
Sindikat Pencuri di Tambora Berniat Buka Usaha Rental Motor

Sindikat Pencuri di Tambora Berniat Buka Usaha Rental Motor

Megapolitan
PDI-P DKI Mulai Jaring Nama Bacagub DKI, Kader Internal Jadi Prioritas

PDI-P DKI Mulai Jaring Nama Bacagub DKI, Kader Internal Jadi Prioritas

Megapolitan
PDI-P Umumkan Nama Bacagub DKI yang Diusung pada Mei 2024

PDI-P Umumkan Nama Bacagub DKI yang Diusung pada Mei 2024

Megapolitan
Keluarga Tak Tahu RR Tewas di Tangan 'Pelanggannya' dan Dibuang ke Sungai di Bekasi

Keluarga Tak Tahu RR Tewas di Tangan "Pelanggannya" dan Dibuang ke Sungai di Bekasi

Megapolitan
KPU Jaktim Buka Pendaftarab PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

KPU Jaktim Buka Pendaftarab PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

Megapolitan
NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

Megapolitan
Pembunuh Wanita 'Open BO' di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Pembunuh Wanita "Open BO" di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Megapolitan
Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Megapolitan
“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

Megapolitan
Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Megapolitan
DPRD dan Pemprov DKI Rapat Soal Anggaran di Puncak, Prasetyo: Kalau di Jakarta Sering Ilang-ilangan

DPRD dan Pemprov DKI Rapat Soal Anggaran di Puncak, Prasetyo: Kalau di Jakarta Sering Ilang-ilangan

Megapolitan
PDI-P Mulai Jaring Nama Buat Cagub DKI, Kriterianya Telah Ditetapkan

PDI-P Mulai Jaring Nama Buat Cagub DKI, Kriterianya Telah Ditetapkan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com