Aksi protes ini terjadi sejak pukul 06.00 dan baru reda sekitar pukul 12.00 tadi. Situasi sempat memanas selama lebih dari satu jam. Petugas dan warga RT 05 RW 14 Kelurahan Duren Sawit, Kecamatan Duren Sawit, menghadang sekitar 200 petugas Satpol PP yang hendak merobohkan bangunan.
Ada 17 bangunan semipermanen yang berdiri di lahan tersebut. Warga menolak digusur karena mereka menempati lahan yang dibayar Rp 8 juta setiap tahunnya kepada N. Menurut warga, eksekusi ini terkait sengketa antara N dan S, dua pihak yang saling mengklaim kepemilikan tanah seluas 1.370 meter persegi itu.
Salah satu tokoh warga setempat, Riyadi (38), mengakui situasi memanas tadi membuat warga di lahan itu marah. "Kita bakar ban saja di depan itu. Sempat kita tutup juga," ujar Riyadi, di lokasi kejadian, Rabu (8/4/2015) siang.
Menurut dia, warga siap digusur asalkan sengketa antara S dan N memiliki putusan pengadilan yang mempunyai kekuatan hukum. Sebab, lanjut dia, sengketa tanah itu saat ini masih berlangsung di Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN).
"Di kepolisian juga mereka masih saling lapor, S melaporkan N di Polres Jakarta Timur dan N melaporkan S di Polda Metro Jaya," ujar Riyadi.
Sekitar 100 aparat kepolisian dibantu oleh TNI turut mengamankan situasi. Kepala Seksi Operasional Satpol PP Jakarta Timur Agus Sidikie mengatakan, meski situasi memanas, warga dan petugas hanya terlibat aksi dorong-dorongan. "Hanya tarik-menarik," ujar Agus.
Lalu lintas di Jalan Pendidikan III sempat lumpuh mulai pukul 06.00-11.00, sebelum akhirnya normal lagi pukul 12.00. Arus lalu lintas sempat dialihkan melalui Jalur KBT dan Jalan Kolonel Sugiono.
Saat ini, situasi di lokasi sudah berlangsung normal kembali setelah adanya kesepakatan dengan petugas. Warga meminta untuk membongkar sendiri bangunan selama satu minggu.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.