"Suka ada bapak-bapak sama ibu-ibu pada nongkrong siang-siang. Ada pohon-pohonan juga. Kalau siang jadi tempat istirahat, malamnya ada gubuk-gubuk," kata Ketua RT 16 Daryoto, Kamis (9/4/2015).
Di dalam lapangan itu, tepatnya di dekat deretan rumah kontrakan yang berada di luar lapangan, ada rumah milik Rukam atau yang biasa dipanggil Suro (60).
Dia adalah satu dari empat orang yang terluka akibat ledakan tersebut. Menurut Daryoto, Suro sudah tinggal di rumah kontrakannya itu selama lebih dari 15 tahun.
Sebelum lapangan di depan rumah Suro menjadi kosong, lahan tersebut sempat dimanfaatkan oleh warga sekitar sebagai tempat bermain anak-anak, lapangan bola, hingga jadi tempat pengajian.
Lapangan tersebut banyak ditumbuhi oleh tanaman liar. Selain itu, ada beberapa pohon di sana.
Di dekat tempat ledakan yang masih berada di wilayah lapangan tersebut, juga ada lubang berdiameter 30 sentimeter yang diduga sebagai efek dari ledakan.
Dua akses masuk ke lapangan itu kini masih dijaga dan ditutup oleh polisi dengan menggunakan pagar.
Bentangan garis polisi masih ada di hampir semua penjuru rumah milik Suro. Kondisi rumah itu rusak di sebagian tempat. Namun, masih ada bagian yang utuh, seperti seng, dan beberapa bilah kayu di jendela.
Di lapangan tersebut, kemarin polisi menemukan 49 bom lainnya yang belum meledak. Bom itu berukuran sebesar bola tenis, diduga berisi black powder, paku, dan batu.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.