Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ahok: Bapak Ibu SMS Saya, Siapa Tahu Lurah Camatnya Lagi Khilaf

Kompas.com - 09/04/2015, 14:43 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
- Di sela-sela blusukannya ke Kali Mookervart, Jakarta Barat, Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama membagikan kartu namanya. Ia berharap, warga juga aktif memberi laporan padanya jika terjadi masalah di lingkungannya. Terutama perihal kinerja maupun janji Lurah, Camat, Suku Dinas, dan Wali Kota yang tidak terealisasi. 

"Jadi ini, Bapak Ibu bisa hubungi saya langsung, SMS saya kalau ada masalah. Siapa tahu Lurah, Camat, Wali Kota-nya khilaf kan orang bisa lupa dan khilaf. He-he-he," kata Basuki, di Kali Mookervart, Kamis (9/4/2015). 

Laporan warga itu, kata dia, membantu dirinya untuk mengevaluasi kinerja pejabat. Sebab, tidak semua titik di Jakarta dapat diawasi olehnya. Meskipun di beberapa tempat, DKI telah memasang kamera pengawas (CCTV) dan tersambung dengan ponsel pintarnya.

"Kenapa saya tidak ke Kali Manggarai karena di sana ada CCTV. Kalau nanti di seluruh Jakarta sudah pasang CCTV maka ketika ada laporan warga saya bisa monitor dari kantor kebenarannya. Warga bisa SMS lapor saya," kata Basuki.

Selain melihat kondisi warga dan membagi-bagikan kartu nama, Basuki juga sempat mengunjungi stasiun pompa air Semanan yang terletak di bantaran Kali Mookervart. Dalam kesempatan itu, Basuki menanyakan kepada Kepala Dinas Tata Air DKI Jakarta Agus Priyono mengenai rumah warga bantaran Kali Mookervart yang berada di bawah jalan inspeksi. Saat hujan lebat dan air kali meluap, maka rumah warga akan terendam banjir.

Agus berjanji lebih mengoptimalkan pompa yang ada. Dia mengaku akan bekerja sama dengan Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung Cisadane (BBWSCC) Kementerian Pekerjaan Umum serta Pemkot Tangerang untuk mengatur pintu air di Kali Mookervart. Sebab, sebagian saluran air kali ini berada di wilayah Tangerang dan bermuara di Kali Cisadane.

Kepada Agus, Basuki mengatakan perlu langkah cepat untuk mengantisipasi tenggelamnya wilayah Mookervart ini. "Pintu airnya ada empat, Pak Iskandar (Kepala BBWSCC) juga sudah tahu kami minta tambah pintu air dan tahun ini dilaksanakan," kata Agus.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bakal Diusung Jadi Cawalkot Depok, Imam Budi Hartono Harap PKS Bisa Menang Kelima Kalinya

Bakal Diusung Jadi Cawalkot Depok, Imam Budi Hartono Harap PKS Bisa Menang Kelima Kalinya

Megapolitan
“Curi Start” Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura Pakai Foto Editan

“Curi Start” Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura Pakai Foto Editan

Megapolitan
Stok Darah Bulan Ini Menipis, PMI Jakbar Minta Masyarakat Berdonasi untuk Antisipasi DBD

Stok Darah Bulan Ini Menipis, PMI Jakbar Minta Masyarakat Berdonasi untuk Antisipasi DBD

Megapolitan
Trauma, Pelajar yang Lihat Pria Pamer Alat Vital di Jalan Yos Sudarso Tak Berani Pulang Sendiri

Trauma, Pelajar yang Lihat Pria Pamer Alat Vital di Jalan Yos Sudarso Tak Berani Pulang Sendiri

Megapolitan
Seorang Pria Pamer Alat Vital di Depan Pelajar yang Tunggu Bus di Jakut

Seorang Pria Pamer Alat Vital di Depan Pelajar yang Tunggu Bus di Jakut

Megapolitan
Nasib Tragis Bocah 7 Tahun di Tangerang, Dibunuh Tante Sendiri karena Dendam Masalah Uang

Nasib Tragis Bocah 7 Tahun di Tangerang, Dibunuh Tante Sendiri karena Dendam Masalah Uang

Megapolitan
Resmi, Imam Budi Hartono Bakal Diusung PKS Jadi Calon Wali Kota Depok

Resmi, Imam Budi Hartono Bakal Diusung PKS Jadi Calon Wali Kota Depok

Megapolitan
Menguatnya Sinyal Koalisi di Pilkada Bogor 2024..

Menguatnya Sinyal Koalisi di Pilkada Bogor 2024..

Megapolitan
Berkoalisi dengan Gerindra di Pilkada Bogor, PKB: Ini Cinta Lama Bersemi Kembali

Berkoalisi dengan Gerindra di Pilkada Bogor, PKB: Ini Cinta Lama Bersemi Kembali

Megapolitan
Pedagang Maju Mundur Jual Foto Prabowo-Gibran, Ada yang Curi 'Start' dan Ragu-ragu

Pedagang Maju Mundur Jual Foto Prabowo-Gibran, Ada yang Curi "Start" dan Ragu-ragu

Megapolitan
Pagi Ini, Lima RT di Jakarta Terendam Banjir akibat Hujan dan Luapan Kali

Pagi Ini, Lima RT di Jakarta Terendam Banjir akibat Hujan dan Luapan Kali

Megapolitan
Cek Psikologi Korban Pencabulan Ayah Tiri, Polisi Gandeng UPTP3A

Cek Psikologi Korban Pencabulan Ayah Tiri, Polisi Gandeng UPTP3A

Megapolitan
Hampir Lukai Warga dan Kakaknya, ODGJ di Cengkareng Dievakuasi Dinsos

Hampir Lukai Warga dan Kakaknya, ODGJ di Cengkareng Dievakuasi Dinsos

Megapolitan
Saat Pedagang Kecil Jaga Marwah Kebangsaan, Belum Jual Foto Prabowo-Gibran meski Sudah Jadi Pemenang

Saat Pedagang Kecil Jaga Marwah Kebangsaan, Belum Jual Foto Prabowo-Gibran meski Sudah Jadi Pemenang

Megapolitan
Kekecewaan Pedagang yang Terpaksa Buang Puluhan Ton Pepaya di Pasar Induk Kramatjati karena Tak Laku

Kekecewaan Pedagang yang Terpaksa Buang Puluhan Ton Pepaya di Pasar Induk Kramatjati karena Tak Laku

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com