JAKARTA, KOMPAS.com — Mario Steven Ambarita, yang menyusup ke ruang roda pesawat dalam penerbangan GA 177 Garuda tujuan Pekanbaru-Jakarta, telah diperiksa oleh Penyidik Pegawai Negeri Sipil Ditjen Perhubungan Udara, Kemenhub, Rabu (8/4/2015) malam.
Kepala Otoritas Bandara Soekarno-Hatta, Bintang Hidayat, mengatakan bahwa selain penegakan hukum, Mario juga akan dibina atas perbuatan yang telah dilakukannya itu. Pembinaan tersebut termasuk masalah kejiwaan meski belum ada hasil diagnosisnya.
"Selain diproses secara hukum, dia (Mario) juga akan dibina," ujar Bintang di kantornya, Rabu malam.
Karena aksi yang dilakukan Mario tersebut diawali di Bandara Sultan Syarif Kasim 2, kemungkinan besar Mario akan diperiksa dan dibina lebih intensif di Pekanbaru.
"Karena perbuatannya dilakukan di sana, ya kemungkinan besar akan stay di sana," katanya.
Rencananya, pada Kamis (9/4/2015) pagi, Mario akan digiring ke Pekanbaru untuk olah TKP. Demi memastikan motif yang dilakukannya, pihak penyidik juga akan memeriksa sejumlah saksi yang salah satunya pihak keamanan Bandara Sultan Syarif Kasim 2.
"Masih pendalaman, kita tentunya harus memeriksa saksi yang ada di sana (Pekanbaru)," katanya.
Berdasarkan pengakuannya pertama kali, aksi tersebut dilandasi karena keinginan yang besar untuk bertemu Presiden Joko Widodo.
Meski ada pengakuan tersebut, pihak Kemenhub mengaku tidak sepenuhnya percaya dan akan tetap melakukan penyidikan kemungkinan adanya motif lain.
"Nanti motifnya, setelah penyidikan rampung," katanya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.