"Jadi, memang ada ketua RT di RW 02, dia memang bermasalah dari dulu, sebelum saya jabat malah dapat dari cerita-cerita gitu. Dia bikin nama samaran terus upload 392 aduan di Qlue yang enggak penting dari bulan Maret," kata Maiyanti kepada Kompas.com, di Jakarta, Jumat (10/4/2015).
Maiyanti mencontohkan, aduan yang dimuat ke Qlue oleh ketua RT tersebut ialah seperti memfoto bungkusan plastik sampah yang memang sengaja diletakkan di depan rumah. Menurut Maiyanti, bungkusan sampah itu memang wajar ada di sana karena pada rumah tersebut tidak ada tempat sampah. Namun, di laporan tersebut, ketua RT itu mengadu jika sampah di sana sangat mengganggu.
"Pas saya tanya ke warga di sana, enggak ada yang ngelaporin gitu. Saya jadi bingung kan," kata Maiyanti.
Kepala Dinas Komunikasi Informatika dan Kehumasan DKI Ii Karunia juga mendukung pernyataan Lurah Roa Malaka. Dia mengatakan, banyak pelaporan yang sebenarnya tidak terjadi di lapangan. (Baca: Lurah Roa Malaka Sedih Disebut Ahok Kurang Responsif)
"Itu (pelaporan) di Qlue banyak yang suka iseng," kata Ii.
Sebelumnya, Basuki sempat meminta kepada Asisten Sekretaris Daerah Bidang Pemerintahan DKI Bambang Sugiyono untuk mengevaluasi kinerja Lurah Roa Malaka. Basuki pun sempat mengira jika Lurah Roa Malaka gagap teknologi atau gaptek sehingga tidak merespons tiap aduan di Qlue.
Adapun selain Kelurahan Roa Malaka, empat kelurahan lain juga dinilai melalaikan keluhan warga di Qlue. Peringkat kedua adalah Kelurahan Kebon Kelapa, diikuti Kelurahan Pasar Baru, Pinangsia, dan Grogol Selatan. (Baca: Ahok Soroti Kinerja Lurah Roa Malaka karena Responsnya Buruk terhadap Keluhan)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.