Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Meski Diawasi 30 Marinir, Penganiayaan Taruna Tetap Terjadi di STIP

Kompas.com - 11/04/2015, 06:20 WIB
Tangguh Sipria Riang

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran (STIP) Arifin Sunardjo mengaku kecolongan terkait insiden penganiayaan terhadap salah satu taruna, Daniel Roberto Tampubolon, Senin (6/4/2015) lalu. Untuk itu, Arifin menegaskan, dirinya siap bertanggung jawab penuh terkait hal tersebut.

"Itu tanggung jawab saya. Kita akan evaluasi, apakah masih butuh pengamanan tambahan atau tidak. Kalau (pengamanan) kurang, ya kita tambah," ujar Arifin saat dihubungi Kompas.com, Jumat (10/4/2015) malam.

Saat ini ada 30 personel marinir dan 10 personel polisi yang ditugaskan untuk mengawasi taruna setiap saat di lingkungan sekolah. Itu sudah termasuk sejumlah closed circuit television (CCTV) di setiap sudut sekolah. Namun, hal ini masih dianggap kurang mengakomodasi dalam mengawasi 2.500 taruna di sekolah.

"Totalnya ada 2.800 taruna, 300 yang berlayar, sisanya di sekolah. Jadi, meski ada 30 marinir dan 10 polisi ditambah CCTV, kita (STIP) tidak bisa kontrol semua (taruna)," paparnya.

Sebelumnya, penganiayaan terhadap Daniel bermula dari cekcok mulut antara korban dan tujuh seniornya. Puncaknya, korban dipukul, ditampar, dan dipaksa makan sayur pakai sambal saus.

Setelah memeriksa dan mengkaji selama dua hari terhadap korban dan pelaku, pihak sekolah akhirnya memecat lima taruna, yaitu Magister Manurung, Filipus Siahaan, Iwan Saputra Siregar, Romadoni, dan Heru Junianta Pakpahan. Pemecatan dilakukan karena sudah ada ketentuan awal, jika terbukti melakukan pemukulan dan penamparan.

Sementara dua taruna lainnya, yaitu Kaiser Kelvin Sanjaya dan Andri Wirawan, hanya dikenai sanksi skors satu tahun. STIP beralasan skors terhadap keduanya karena pelanggaran yang dilakukan bukan berupa pemukulan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gugatan PDI-P terhadap KPU di PTUN Berlanjut, Sidang Akan Digelar 2 Mei 2024

Gugatan PDI-P terhadap KPU di PTUN Berlanjut, Sidang Akan Digelar 2 Mei 2024

Megapolitan
ODGJ yang Serang Kakaknya di Cengkareng Pakai 'Cutter' juga Lukai Warga Rusun

ODGJ yang Serang Kakaknya di Cengkareng Pakai "Cutter" juga Lukai Warga Rusun

Megapolitan
Ini Tata Cara Lapor Domisili agar NIK Tidak Dinonaktifkan

Ini Tata Cara Lapor Domisili agar NIK Tidak Dinonaktifkan

Megapolitan
Kunjungi Posko Pengaduan Penonaktifan NIK di Petamburan, Warga: Semoga Tidak Molor

Kunjungi Posko Pengaduan Penonaktifan NIK di Petamburan, Warga: Semoga Tidak Molor

Megapolitan
Penyesalan Kekasih Wanita Hamil yang Tewas di Kelapa Gading, Minta Maaf Tinggalkan Korban Saat Tengah Pendarahan

Penyesalan Kekasih Wanita Hamil yang Tewas di Kelapa Gading, Minta Maaf Tinggalkan Korban Saat Tengah Pendarahan

Megapolitan
Seorang Pria Peluk Paksa Gibran yang Sedang Berkunjung di Rusun Muara Jakarta Utara

Seorang Pria Peluk Paksa Gibran yang Sedang Berkunjung di Rusun Muara Jakarta Utara

Megapolitan
Warga Bekasi Jadi Korban Pecah Kaca Mobil Saat Sedang Makan Soto di Kemang Pratama

Warga Bekasi Jadi Korban Pecah Kaca Mobil Saat Sedang Makan Soto di Kemang Pratama

Megapolitan
Gibran Janji Dorong Pemerataan Pembangunan di Seluruh Indonesia

Gibran Janji Dorong Pemerataan Pembangunan di Seluruh Indonesia

Megapolitan
Kondisi Rumah Galihloss Mendadak Sepi Setelah Dugaan Penistaan Agama Mencuat, Tetangga: Mereka Sudah Pergi

Kondisi Rumah Galihloss Mendadak Sepi Setelah Dugaan Penistaan Agama Mencuat, Tetangga: Mereka Sudah Pergi

Megapolitan
Polisi Temukan 'Tisu Magic' dan Lintah Papua di Kamar Kos Perempuan yang Tewas di Pulau Pari

Polisi Temukan "Tisu Magic" dan Lintah Papua di Kamar Kos Perempuan yang Tewas di Pulau Pari

Megapolitan
Video Pencurian Mesin 'Cup Sealer' di Depok Viral di Media Sosial

Video Pencurian Mesin "Cup Sealer" di Depok Viral di Media Sosial

Megapolitan
Posko Aduan Penonaktifan NIK di Petamburan Beri Sosialisasi Warga

Posko Aduan Penonaktifan NIK di Petamburan Beri Sosialisasi Warga

Megapolitan
Ketua RW Syok Galihloss Ditangkap Polisi Terkait Kasus Penistaan Agama

Ketua RW Syok Galihloss Ditangkap Polisi Terkait Kasus Penistaan Agama

Megapolitan
Selain Sepi Pembeli, Alasan Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Pepaya karena Pasokan Berlimpah

Selain Sepi Pembeli, Alasan Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Pepaya karena Pasokan Berlimpah

Megapolitan
SDA DKI Bangun 5 Polder Baru dan Revitalisasi 2 Pompa 'Stasioner' untuk Tanggulangi Banjir

SDA DKI Bangun 5 Polder Baru dan Revitalisasi 2 Pompa "Stasioner" untuk Tanggulangi Banjir

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com