Wakil Ketua Komisi E DPRD DKI Jakarta, Ashraf Ali, mengatakan, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan DKI Jakarta harus bekerja sama dengan para stakeholder, misalnya Perusahaan Listrik Negara (PLN).
"Ini supaya saat ujian tidak mati lampu, kan pelaksanaannya sudah online," kata Ali saat dihubungi, Sabtu (11/4/2015).
Selain dengan PLN, lanjut dia, pengelola UN juga perlu bekerja sama dengan tenaga ahli yang mengerti soal teknologi informatika dan pihak pengelola server internet.
Sebab, pelaksanaan UN CBT merupakan hal baru dan risikonya besar ketika fasilitasnya belum memadai.
Ali juga berharap dalam pelaksanaan UN secara keseluruhan tahun ini berjalan dengan baik. Bahkan, kelulusan UN di Jakarta bisa mencapai 100 persen.
"Kami harapkan dalam pelaksanaan UN berjalan dengan baik. Dari pendistribusian soal hingga pengerjaan yang dilakukan peserta didik," kata politisi Partai Golongan Karya ini.
Sebanyak 30 sekolah yang dianggap siap mengikuti UN CBT di DKI Jakarta, yaitu satu SMP, tiga SMA, dan 26 SMK.
Di jenjang SMP, yang siap mengikuti UN CBT adalah SMPK Penabur 2 Jakarta. Sementara itu di jenjang SMA yang dianggap siap mengikuti UN CBT adalah SMAN 70, SMAN 78, dan SMAN 30.
Sementara itu sistem lama menggunakan kertas atau paper based test (PBT) masih tetap dilaksanakan untuk sekolah lainnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.