Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Awas, Jajanan Sekolah 'Beracun' Jadi Langganan Anak

Kompas.com - 13/04/2015, 13:20 WIB
Robertus Belarminus

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Berbagai jajanan sekolah ternyata belum bebas dari zat berbahaya dan aman. Pada sidak oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) DKI, Senin (13/4/2015) ditemukan sebuah jajanan yang mengandung berzat beracun di kantin sekolah.

Dalam sosialisasi ini, berbagai informasi mengenai kemungkinan jajanan yang berpotensi mengandung zat beracun itu dipaparkan oleh petugas BPOM. Misalnya, pada jajanan mie berwarna mencolok, gula-gula, cone es, bolu kukus, bakso dan lain-lain.

Beberapa jajanan itu ternyata dekat dengan para murid, khususnya pelajar SD. "Wah ini mah saya pernah makan," seru Dafa pelajar kelas IV SD Negeri 09, sambil menunjuk sampel cone untuk es krim.

Senada dengan Dafa, Fadil, murid kelas VI SD Negeri 09 juga mengaku kerap mengkonsumsi jajanan yang berpotensi dicampuri zat berbahaya tersebut. Misalnya, gula-gula yang berwarna warni dan bakso.

"Jadi takut kalau mau jajan. Tapi sekarang karena sering lihat di televisi jadi milih-milih," ujar Fadil.

Menurut BPOM, cone es yang dijual didagangan 'es tong tong' kerap dicampur dengan zat berbahaya, yakni Methanil Yellow. Padahal, zat ini dipakai untuk pewarna tekstil, kertas, serta cat.

"Biasanya itu supaya tetap garing. Jadi kalau cone nya itu kena es, dia enggak langsung rusak," ujar Kepala BPOP DKI, Dewi Prawitasari.

Zat lain yang berbahaya disusupi pada jajanan anak, lanjut Dewi, yakni Rodhamin B, formalin dan boraks. Makanan yang mengandung Rodhamin B biasanya berwarna merah terang dan menyala, seperti digula-gula.

Zat tersebut dapat mengakibatkan kerusakan hati, ginjal, kanker kandung kemih dan gangguan hati. Sedangkan formalin, lanjut Dewi, biasa disusupi ke makanan agar menjadi lebih keras atau kenyal.

Kadang, makanan berformalin berbau menyengat. Padahal, formalin dipakai untuk mengawetkan mayat, membunuh kuman, perekat kayu lapis dan sebagai desinfektan. Contoh makanan yang berpotensi disusupi zat ini misalnya bakso, tahu, dan mi.

"Biasanya kalau formalin itu setelah dimakan agak pahit dilidah," ujar Dewi.

Zat berbahaya lainnya adalah boraks. Makanan yang disusupi zat berbahaya ini biasanya agar menjadi sangat kenyal, renyah, dan getir di lidah. Ini biasa disusupi pada makanan seperti ketupat, cone es, bakso dan lain-lain.

"Efek jangka pendeknya itu tidak ada nafsu makan. Dan biasanya maunya makan yang mengandung boraks itu saja. Dia jadi mau makan itu terus," ujar Dewi.

Menurut Dewi, boraks juga dapat mengakibatkan gatal kulit. Sementara untuk jangka menengah bisa mengakibatkan gangguan syaraf. Untuk jangka panjang, dapat menyebabkan kerusakan hati, ginjal dan organ tubuh lainnya.

Dewi berharap, orangtua lebih mengawasi ajajan anak. "Beri bekal dari rumah, pagi itu diberikan sarapan sebelum berangkat ke sekolah. Dan diberitahu supaya anak-anak harus memilih jajanan yang aman, jadi tidak beli makanan jajanan yang warnanya mencolok," ujar Dewi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polda Metro Kerahkan 197 Personel Amankan Paskah di Gereja Katedral Jakarta dan GPIB Imanuel

Polda Metro Kerahkan 197 Personel Amankan Paskah di Gereja Katedral Jakarta dan GPIB Imanuel

Megapolitan
Polisi Bakal Periksa Pemilik Truk dan Orangtua Sopir yang Sebabkan Kecelakaan di GT Halim

Polisi Bakal Periksa Pemilik Truk dan Orangtua Sopir yang Sebabkan Kecelakaan di GT Halim

Megapolitan
Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Tangerang Selatan, 29 Maret 2024

Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Tangerang Selatan, 29 Maret 2024

Megapolitan
Baznas RI Gelar Pesantren Kilat di Kapal Perang, 102 Sekolah Ambil Bagian

Baznas RI Gelar Pesantren Kilat di Kapal Perang, 102 Sekolah Ambil Bagian

Megapolitan
Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Kota Tangerang, 29 Maret 2024

Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Kota Tangerang, 29 Maret 2024

Megapolitan
Pemprov DKI Siapkan Hunian untuk Polisi dan PNS Polri, Lokasinya di Pondok Kelapa

Pemprov DKI Siapkan Hunian untuk Polisi dan PNS Polri, Lokasinya di Pondok Kelapa

Megapolitan
Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Bogor, 29 Maret 2024

Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Bogor, 29 Maret 2024

Megapolitan
Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Bekasi, 29 Maret 2024

Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Bekasi, 29 Maret 2024

Megapolitan
Beli Mobil Bekas Taksi di Bekasi, Warga Cibitung Kena Tipu Rp 40 Juta

Beli Mobil Bekas Taksi di Bekasi, Warga Cibitung Kena Tipu Rp 40 Juta

Megapolitan
Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Kota Depok, 29 Maret 2024

Jadwal Imsak dan Buka Puasa di Kota Depok, 29 Maret 2024

Megapolitan
Jadwal Imsak dan Buka Puasa di DKI Jakarta, 29 Maret 2024

Jadwal Imsak dan Buka Puasa di DKI Jakarta, 29 Maret 2024

Megapolitan
Minta Usut Tuntas Kasus Kematian Akseyna, BEM UI Akan Bersurat ke Rektor UI dan Polres Depok

Minta Usut Tuntas Kasus Kematian Akseyna, BEM UI Akan Bersurat ke Rektor UI dan Polres Depok

Megapolitan
Tanda Duka Cita, Mahasiswa UI Peringati 9 Tahun Kematian Akseyna

Tanda Duka Cita, Mahasiswa UI Peringati 9 Tahun Kematian Akseyna

Megapolitan
500 Siswa SMA Ikut Pesantren Kilat di Kapal Perang KRI Semarang

500 Siswa SMA Ikut Pesantren Kilat di Kapal Perang KRI Semarang

Megapolitan
Soal Peluang Maju Pilkada DKI, Heru Budi: Hari Esok Masih Penuh Misteri

Soal Peluang Maju Pilkada DKI, Heru Budi: Hari Esok Masih Penuh Misteri

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com