Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ujian Nasional, Komputer "Log Out" Otomatis Saat Waktu Habis

Kompas.com - 13/04/2015, 14:46 WIB
Tangguh Sipria Riang

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
 — Peserta ujian nasional (UN) berbasis komputer atau computer based test (CBT) perlu mewaspadai waktu ujian yang diberikan. Pasalnya, jika waktu selama dua jam yang telah ditentukan habis, maka sistem akan log out otomatis.

"Sistem sudah mengatur waktunya. Setelah waktunya muncul, maka akan hitung mundur selama dua jam. Nanti akan log out sendiri kalau peserta ujian belum menyelesaikan ujiannya," kata Sumarti, proktor (pengawas utama) di SMKN 12, Kebon Bawang, Tanjung Priok, Jakarta Utara, kepada Kompas.com, Senin (13/4/2015).

Saat pelaksanaannya, belum ada peserta ujian yang belum menyelesaikan ujiannya ketika waktu habis. Bahkan, kebanyakan siswa mampu mengerjakan soal setengah jam sebelum berakhirnya waktu ujian. Dengan demikian, penerapan CBT dinilai lebih unggul dibandingkan penggunaan kertas lembar jawaban komputer (LJK) atau paper based test (PBT).

"Kalau pakai PBT, biasanya kan harus isi biodata dulu. LJK, dibuletin pakai pensil. Kalau CBT, hitungannya detik per klik," paparnya.

Salah satu siswi SMKN 12 yang ikut ujian sesi kedua, Adelya Syafitri (18), mengaku dapat menyelesaikan soal lebih cepat dari waktu normal. Menurut dia, saat geladi resik, ada tanda peringatan dari sistem jika waktu ujian tersisa lima menit. Dengan demikian, siswa yang belum menyelesaikan semua soal dapat segera merampungkannya.

"Ada peringatan pas lima menit terakhir. Angka yang di waktu pengerjaan soal akan kedip-kedip. Terus ada tulisan 'waktu kurang dari lima menit'," ujar siswi jurusan Pemasaran I tersebut.

Untuk diketahui, SMKN 12 merupakan salah satu dari 30 sekolah se-DKI yang melaksanakan UN mata pelajaran Bahasa Indonesia dengan CBT. Saat ini, sekolah tersebut telah menyelesaikan dua sesi ujian, yakni pukul 07.30 WIB dan 10.00 WIB. Adapun sesi ketiga dimulai pada pukul 13.00 WIB.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Saat Pedagang Kecil Jaga Marwah Kebangsaan, Belum Jual Foto Prabowo-Gibran meski Sudah Jadi Pemenang

Saat Pedagang Kecil Jaga Marwah Kebangsaan, Belum Jual Foto Prabowo-Gibran meski Sudah Jadi Pemenang

Megapolitan
Kekecewaan Pedagang yang Terpaksa Buang Puluhan Ton Pepaya di Pasar Induk Kramatjati karena Tak Laku

Kekecewaan Pedagang yang Terpaksa Buang Puluhan Ton Pepaya di Pasar Induk Kramatjati karena Tak Laku

Megapolitan
Kehebohan Warga Rusun Muara Baru Saat Kedatangan Gibran, Sampai Ada yang Kena Piting Paspampres

Kehebohan Warga Rusun Muara Baru Saat Kedatangan Gibran, Sampai Ada yang Kena Piting Paspampres

Megapolitan
Remaja Perempuan di Jaksel Selamat Usai Dicekoki Obat di Hotel, Belum Tahu Temannya Tewas

Remaja Perempuan di Jaksel Selamat Usai Dicekoki Obat di Hotel, Belum Tahu Temannya Tewas

Megapolitan
Gibran Janji Akan Evaluasi Program KIS dan KIP agar Lebih Tepat Sasaran

Gibran Janji Akan Evaluasi Program KIS dan KIP agar Lebih Tepat Sasaran

Megapolitan
Berkunjung ke Rusun Muara Baru, Gibran Minta Warga Kawal Program Makan Siang Gratis

Berkunjung ke Rusun Muara Baru, Gibran Minta Warga Kawal Program Makan Siang Gratis

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Megapolitan
Rekam Jejak Chandrika Chika di Dunia Hiburan: Dari Joget 'Papi Chulo' hingga Terjerat Narkoba

Rekam Jejak Chandrika Chika di Dunia Hiburan: Dari Joget "Papi Chulo" hingga Terjerat Narkoba

Megapolitan
Remaja Perempuan Tanpa Identitas Tewas di RSUD Kebayoran Baru, Diduga Dicekoki Narkotika

Remaja Perempuan Tanpa Identitas Tewas di RSUD Kebayoran Baru, Diduga Dicekoki Narkotika

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Puluhan Ton Pepaya | Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

[POPULER JABODETABEK] Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Puluhan Ton Pepaya | Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

Megapolitan
Rute Mikrotrans JAK98 Kampung Rambutan-Munjul

Rute Mikrotrans JAK98 Kampung Rambutan-Munjul

Megapolitan
Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Megapolitan
Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Megapolitan
Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Megapolitan
Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com