"Boleh-boleh saja larang kegiatan politik. Tapi di CFD, Orang yang dukung Ahok dibiarin aja tuh. Kalau mau larang, laranglah secara keseluruhan," ujar Taufik di gedung DPRD DKI, Senin (13/4/2015).
Taufik mengatakan, masih adanya aksi tersebut memiliki tujuan tertentu. Begitu pula dengan sikap Pemprov yang ingin meniadakan kegiatan politik di sana. Alasannya, kata Taufik, tidak mungkin semata-mata untuk mengembalikan fungsi awal CFD menjadi tempat olahraga saja.
Taufik mengatakan, Pemprov harus tegas dalam membuat peraturan. "Kalau tidak ini malah menjadi lelucon saja kan," ujar Taufik.
Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama dikabarkan akan meniadakan kegiatan CFD selama tiga bulan. Hal itu bertujuan sebagai pembersihan CFD dari kegiatan politik dan lain-lain.
Basuki juga dikabarkan sedang mengkaji pelarangan kegiatan non-olahraga saat CFD setiap minggunya, mulai April ini. Dinas Perhubungan DKI Jakarta juga melarang tenda, panggung, serta penggunaan sound system di trotoar dan area CFD. Peserta CFD dilarang untuk membawa spanduk, umbul-umbul, atau membagi-bagikan brosur selama kegiatan bebas kendaraan berlangsung.
Basuki membantah hal tersebut. Basuki mengatakan, kegiatan politik tetap boleh digelar di ajang CFD asalkan tidak sampai mengundang kericuhan. Namun, penyelenggara kegiatan politik dilarang mendirikan panggung di kawasan Jalan MH Thamrin-Sudirman. Pedagang kaki lima (PKL) juga tetap diperbolehkan berdagang. Asal mereka membersihkan sampah sisa berjualan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.