Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Eks Bos PD Pasar Jaya: Pak Ahok Kan Semua Dicurigai sama Dia

Kompas.com - 15/04/2015, 22:57 WIB
Jessi Carina

Penulis

KOMPAS.COM/KURNIA SARI AZIZA Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama, di Balai Kota, Jumat (10/4/2015).
JAKARTA, KOMPAS.com — Mantan Direktur Utama PD Pasar Jaya Prabowo Soenirman mengatakan, sikap Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama yang menilai ada "permainan" PD Pasar Jaya di Pasar Blok G adalah berlebihan. Menurut Prabowo, sepinya Pasar Blok G pasti juga tidak diinginkan oleh pihak PD Pasar Jaya. 

"Pak Ahok kan semua dicurigai sama dia. Pertanyaannya, memang 'dimainkan' seperti apa? Pasar Jaya juga saya yakin mau meramaikan pasar itu juga. Enggak mungkin enggak," ujar Prabowo yang juga anggota DPRD dari Fraksi Partai Gerindra di Gedung DPRD DKI, Rabu (15/4/2015). 

Prabowo mengatakan, ada kemungkinan lain di balik sepinya Pasar Blok G. Ia menampik tuduhan Basuki bahwa pihak PD Pasar Jaya sengaja membuat sepi pasar tersebut. "Kalau dibuat sepi, apa untungnya buat developer? Kalau sepi kan dia rugi. Orang dia sudah bangun dan taruh uang di situ kok," ujar Prabowo. 

"Ini karena pasar belum berkembang. Butuh waktu, mungkin setahun dua tahun asal itu tadi, jembatannya dibangun," kata Prabowo. 

Sebelumnya, Basuki melakukan kunjungan ke Pasar Blok G pada Rabu (15/4/2015) ini. Tinjauannya itu juga untuk membuktikan apa benar ada permainan PD Pasar Jaya. Sebab, berbagai janji PD Pasar Jaya untuk membuat Pasar Blok G Tanah Abang berdenyut tidak terwujud. 

Contohnya adalah pembangunan eskalator yang tidak berfungsi sama sekali. Permintaan Presiden Joko Widodo untuk membangun jembatan penghubung antara Blok G dan blok lainnya juga tidak terwujud. 

Awalnya, Basuki berencana membongkar habis Pasar Blok G Tanah Abang. Namun, rencana pembongkaran pasar gagasan Jokowi itu urung dilaksanakan. Rencana pembongkaran habis Pasar Blok G ini, kata Basuki, hanyalah siasat PD Pasar Jaya untuk kongkalikong dengan pihak swasta. PD Pasar Jaya, menurut dia, sengaja ingin membuat suasana pasar menjadi sepi. 

"Makanya, ini masalahnya apa. Mungkin ada kesengajaan (PD Pasar Jaya) supaya (pasar) sepi dan mengajukan ke kami untuk join dengan swasta lagi. Sekarang saya suuzan (berpikiran negatif) sajalah," kata Basuki.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Megapolitan
Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Megapolitan
Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Megapolitan
Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Megapolitan
Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Megapolitan
Ketua DPRD DKI Kritik Kinerja Pj Gubernur, Heru Budi Disebut Belum Bisa Tanggulangi Banjir dan Macet

Ketua DPRD DKI Kritik Kinerja Pj Gubernur, Heru Budi Disebut Belum Bisa Tanggulangi Banjir dan Macet

Megapolitan
Rampas Ponsel, Begal di Depok Bacok Bocah SMP

Rampas Ponsel, Begal di Depok Bacok Bocah SMP

Megapolitan
“Semoga Prabowo-Gibran Lebih Bagus, Jangan Kayak yang Sudah”

“Semoga Prabowo-Gibran Lebih Bagus, Jangan Kayak yang Sudah”

Megapolitan
Ketua DPRD: Jakarta Globalnya di Mana? Dekat Istana Masih Ada Daerah Kumuh

Ketua DPRD: Jakarta Globalnya di Mana? Dekat Istana Masih Ada Daerah Kumuh

Megapolitan
Gerindra dan PKB Sepakat Berkoalisi di Pilkada Bogor 2024

Gerindra dan PKB Sepakat Berkoalisi di Pilkada Bogor 2024

Megapolitan
Anggaran Kelurahan di DKJ 5 Persen dari APBD, F-PKS: Kualitas Pelayanan Harus Naik

Anggaran Kelurahan di DKJ 5 Persen dari APBD, F-PKS: Kualitas Pelayanan Harus Naik

Megapolitan
Mobil Mario Dandy Dilelang, Harga Dibuka Rp 809 Juta

Mobil Mario Dandy Dilelang, Harga Dibuka Rp 809 Juta

Megapolitan
Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura di Jakpus Prediksi Pendapatannya Bakal Melonjak

Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura di Jakpus Prediksi Pendapatannya Bakal Melonjak

Megapolitan
Periksa Kejiwaan Anak Pembacok Ibu di Cengkareng, Polisi: Pelaku Lukai Tubuhnya Sendiri

Periksa Kejiwaan Anak Pembacok Ibu di Cengkareng, Polisi: Pelaku Lukai Tubuhnya Sendiri

Megapolitan
Fahira Idris Paparkan 5 Parameter Kota Tangguh Bencana yang Harus Dipenuhi Jakarta sebagai Kota Global

Fahira Idris Paparkan 5 Parameter Kota Tangguh Bencana yang Harus Dipenuhi Jakarta sebagai Kota Global

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com