Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengintip Prostitusi "Online" di Twitter (2)

Kompas.com - 16/04/2015, 08:55 WIB
Kahfi Dirga Cahya

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
 — Pelaku usaha prostitusi online memiliki cara yang tergolong mudah dalam menjalankan usahanya. Sebut saja Mami (32) yang memiliki delapan "angel" hingga saat ini. Dia tidak perlu repot keluar masuk diskotek untuk mempromosikan para angel-nya. Cukup duduk manis dan memegang telepon pintar yang selalu online.

“Gue bilang, 'Ah lo ngapain sih ke klub ngabisin duit dulu. Mending lo duduk cantik di rumah. Bobo cantik di rumah, deketin HP aja sama lo, entar gue yang urus',” cerita Mami kepada Kompas.com, Jakarta Selatan, Selasa (14/4/2015).

Jam kerja Mami dan angel-angel-nya yakni dari pukul 10.00 WIB dan 22.00 WIB. Sebelum bekerja, biasanya para angel (istilah perempuan yang dilacurkan di forum/dunia online) akan memberitahukan soal statusnya per hari.

"Jadi setiap pergi, ada yang konfirmasi, 'Mi, gue avail (bisa) ya. Mi, gue lagi ada acara'. Jadi gue tahu siapa siapa yang avail. Jadi sekian banyak anak gue, enggak standby setiap hari,” kata Mami.

Hal ini dilakukan Mami untuk menyesuaikan kehidupan para angel-nya. Kebanyakan dari mereka juga memiliki kehidupan masing-masing, seperti kuliah dan memiliki suami.

"Ada yang masih kuliah malah. Ada yang punya suami juga. Harus ngatur juga. Komunikasi sama mereka,” kata Mami.

Aturan main

Proses yang dilakukan oleh Mami dan kliennya cukup mudah. Mami mengaku tak perlu bertemu langsung dengan pelanggannya untuk pemesanan angel-nya. "Kalau mau nge-booking, misalnya ada satu klien yang kenal gue, biasanya nanya gimana rule-nya. Nah, gue kasih tau ini rule-nya, ini rate-nya. Terus lo setuju sama rate-nya,” kata Mami.

Harga yang diberikan Mami yakni berkisar Rp 1,5 juta-Rp 2,7 juta. Mami mengaku, setelah klien setuju dengan rate yang sudah ditetapkan, ia akan meminta uang muka, yakni berkisar Rp 300.000-Rp 700.000.

"Sisanya setelah eksekusi sama si perempuanya. Terus nanti deal, DP masuk ke rekening gue,” ungkap Mami.

Setelah proses selesai, biasanya Mami akan memberikan list para angel-nya. Kemudian, proses pemilihan pun dilakukan oleh pria hidung belang. “Misalnya sama si X tamu milihnya. Terus gue kontek anak gue, 'Lo avail gak'. Kalo gak avail, gue oper ke yang lain. 'Avail oke', ini nomor kliennya. Ini janjiannya jam segini, uangnya segini,” kata Mami.

Kemudian Mami mengingatkan waktu yang disediakan hanya dua jam. Untuk memastikannya, Mami pun memiliki aturan sendiri.

"Maksimal dua jam. Lo lewat dua jam konfirmasi ke gue. Karena gue juga harus ngejaga keamanan anak-anak,” ungkap Mami.

Mami biasanya meminta angel-nya untuk memberi tahu rincian hotel dan alamatnya sehingga ia bisa menjaga anak-anaknya. Dari pengakuan Mami, ia lebih memilih hotel dan apartemen di daerah Jakarta Barat dan Jakarta Pusat. Pilihannya karena kedua daerah itu gampang dijangkau.

Sementara itu, untuk lebih menjaga kepercayaan para lelaki hidung belang, biasanya Mami meminta para angel-nya untuk memfoto diri mereka bersama aksesori yang ada di hotel tersebut.

"Biasanya mereka kirim foto ke gue, ada kayak buku hotel, kan dalam buku hotel ada catatan memo gitu. Mereka foto ke gue, mereka tulis nama mereka, nah itu gue share ke forum atau Twitter untuk buktiin kalau anak ini beneran ada lho. Maksudnya perempuan ini memang ada dan real lho. Gue enggak ngomong bullshit,” ungkap Mami.

Baca:
Mengintip Prostitusi Online di Twitter (1)
Mengintip Prostitusi "Online" di Twitter (3)
Mengintip Prostitusi "Online" di Twitter (4-Selesai)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pemkot Tangsel Menanti Bus Transjakarta Rute Pondok Cabe-Lebak Bulus Beroperasi

Pemkot Tangsel Menanti Bus Transjakarta Rute Pondok Cabe-Lebak Bulus Beroperasi

Megapolitan
Jelang Hari Terakhir, Jakarta Lebaran Fair Masih Ramai Dikunjungi

Jelang Hari Terakhir, Jakarta Lebaran Fair Masih Ramai Dikunjungi

Megapolitan
Berenang di Kolam Dewasa, Bocah 7 Tahun di Bekasi Tewas Tenggelam

Berenang di Kolam Dewasa, Bocah 7 Tahun di Bekasi Tewas Tenggelam

Megapolitan
Bangunan Toko 'Saudara Frame' yang Terbakar Hanya Punya 1 Akses Keluar Masuk

Bangunan Toko "Saudara Frame" yang Terbakar Hanya Punya 1 Akses Keluar Masuk

Megapolitan
Pemkot Dukung Proyek MRT Menuju Tangsel, tetapi Butuh Detail Perencanaan Pembangunan

Pemkot Dukung Proyek MRT Menuju Tangsel, tetapi Butuh Detail Perencanaan Pembangunan

Megapolitan
Fakta-fakta Penemuan Jasad Wanita yang Sudah Membusuk di Pulau Pari, Hilang Sejak 10 Hari Lalu

Fakta-fakta Penemuan Jasad Wanita yang Sudah Membusuk di Pulau Pari, Hilang Sejak 10 Hari Lalu

Megapolitan
Cerita 'Horor' Bagi Ibu Pekerja Setelah Lebaran, ART Tak Kembali dan Minta 'Resign'

Cerita "Horor" Bagi Ibu Pekerja Setelah Lebaran, ART Tak Kembali dan Minta "Resign"

Megapolitan
Polisi Pastikan Kecelakaan yang Tewaskan Penumpang Motor di Bekasi Bukan karena Balapan Liar

Polisi Pastikan Kecelakaan yang Tewaskan Penumpang Motor di Bekasi Bukan karena Balapan Liar

Megapolitan
MRT Bakal Masuk Tangsel, Wali Kota Harap Ada Pembahasan dengan Pemprov DKI

MRT Bakal Masuk Tangsel, Wali Kota Harap Ada Pembahasan dengan Pemprov DKI

Megapolitan
Polisi Periksa Satpam dan 'Office Boy' dalam Kasus Pencurian di Rumah Pemenangan Prabowo-Gibran

Polisi Periksa Satpam dan "Office Boy" dalam Kasus Pencurian di Rumah Pemenangan Prabowo-Gibran

Megapolitan
Sudah Rencanakan Aksinya, Maling Motor Naik Ojol ke Benhil untuk Cari Target

Sudah Rencanakan Aksinya, Maling Motor Naik Ojol ke Benhil untuk Cari Target

Megapolitan
4 Korban Kebakaran 'Saudara Frame' yang Disemayamkan di Rumah Duka Jelambar adalah Satu Keluarga

4 Korban Kebakaran "Saudara Frame" yang Disemayamkan di Rumah Duka Jelambar adalah Satu Keluarga

Megapolitan
4 Korban Kebakaran di Mampang Disebut Akan Dimakamkan di TPU Gunung Gadung Bogor

4 Korban Kebakaran di Mampang Disebut Akan Dimakamkan di TPU Gunung Gadung Bogor

Megapolitan
Polisi Tunggu Hasil Laboratorium untuk Tentukan Penyebab Kematian Perempuan di Pulau Pari

Polisi Tunggu Hasil Laboratorium untuk Tentukan Penyebab Kematian Perempuan di Pulau Pari

Megapolitan
Maling Motor di Tanah Abang Ditangkap Warga, Sempat Sembunyi di Kandang Ayam

Maling Motor di Tanah Abang Ditangkap Warga, Sempat Sembunyi di Kandang Ayam

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com