Gapura ini dulunya memuat tulisan "Graha Garuda Tiara Hotel dan Konvensi". Salah seorang warga setempat menunjukkan monumen tersebut. Bentuknya berupa tembok persegi dengan bagian atas yang melengkung. Warnanya hitam dan abu-abu. Letaknya ada di sisi Jalan Narogong, yang mengarah ke arah Pasar Cileungsi. Gapura ini persisnya memang berada di depan lahan bekas Gedung Garuda.
"Dulunya, ini itu tangga buat turun juga. Sampai ke bawah sini, itu dulunya tempat kolam sama taman," ujarnya kepada Kompas.com, Jumat (17/4/2015).
Gapura ini tak jauh dari bekas gapura pintu masuk Gedung Garuda. Menurut warga, gedung yang dulunya dipakai untuk pertemuan menteri era Soeharto itu memiliki tiga gapura untuk jalan masuk atau keluar. Gapura tengah berfungsi sebagai pintu masuk utama. Namun, monumen yang berdekatan dengan pintu masuk tengah Gedung Garuda ini letaknya sudah tersembunyi.
"Itu lihat sendirikan sudah tertutup sama bangunan. Bangunan di pinggir situ kan boleh dikatakan bangunan liar karena ada di jalur hijau," ujarnya.
Bangunan liar yang berdiri, sebut dia, ada yang beroperasi untuk kegiatan negatif. Ada judi togel, pijat plus-plus, bengkel, dan warung-warung lainnya. Bangunan liar ini menutup pemandangan ke arah lahan bekas Gedung Garuda tersebut.
"Yang megang LSM, namanya Pak D (inisial). Dia itu memang yang megang semua bangunan yang ada di pinggiran sini," ujarnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.