"Mereka memang selalu tidur di mobil. Padahal, sudah kami suruh, tetapi mereka tidak mau tidur di penginapan yang ada di sekitar sana. Mungkin biar dekat ke pasar dan khawatir batunya dicuri," ungkap Rina, kakak ipar Desti, saat ditemui Kompas.com di RS Polri Kramat Jati, Jumat (17/4/2015) sore.
Kerabat lainnya, Risti, mengatakan, Buyung dan keluarga sempat beberapa kali pulang ke Bengkulu jika persediaan batu akik menipis. Mereka kembali ke Jakarta dengan membawa stok baru.
Risti mengatakan, butuh waktu tempuh 24 jam untuk sekali perjalanan darat dari Jakarta ke Bengkulu. "Di Bengkulu kan memang banyak sumber batu akik. Jadi, mereka lebih memilih bawa langsung pakai mobil," kata Risti, yang tinggal di Bekasi.
Seperti diberitakan, Buyung, Desti, dan anak mereka, Chandra, ditemukan tewas di dalam mobil di Jalan Bekasi Barat, Rawa Bening, Jatinegara, Jakarta Timur, Jumat pagi tadi. Dugaan sementara, penyebab kematian mereka adalah keracunan obat nyamuk bakar.
"Jenazah akan dibawa pulang hari ini juga untuk segera dikebumikan pada esok hari. Kami yang di Jakarta juga sudah memberi kabar kepada keluarga di Bengkulu agar dipersiapkan segala sesuatunya," kata Risti.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.