JAKARTA, KOMPAS.com — Polisi menegaskan, tak ada unsur pembunuhan dalam kasus tewasnya satu keluarga penjual batu akik asal Bengkulu. Berdasarkan hasil otopsi, mereka tewas akibat keracunan gas karbon monoksida (CO).
"Tidak ada indikasi persaingan bisnis. Kita sudah tanyakan sejumlah saksi di sekitar TKP (tempat kejadian perkara)," kata Kapolsek Jatinegara Kompol Dasril kepada
Kompas.com, Jumat (17/4/2015).
Menurut Dasril, pedagang batu akik lainnya justru memiliki varian batu yang lebih beragam sehingga pedagang lainnya lebih banyak menarik pelanggan ketimbang perantau asal Bengkulu tersebut.
Keluarga kecil, Buyung Haryanto (47), Desti (38), dan Chandra (4), ditemukan terbujur kaku di mobil Daihatsu Gran Max warna hitam yang bernopol BD 1821 AH pada Jumat pagi. Tiga jenazah itu langsung dibawa ke RS Polri Kramat Jati begitu ditemukan dalam kondisi tewas.
Saat ini, jenazah korban telah selesai diotopsi dan dimandikan. Pihak keluarga berencana membawa jasad korban kembali ke Bengkulu, Jumat malam ini.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.