"Nah itu, kacang lupa kulitnya. Mana mungkin dari Bangka Belitung langsung ujug-ujug jadi Wagub, kalau enggak ada partai politik. Itu kan persyaratan," ujar Abdul Ghoni, Jumat (17/4/2015).
Dengan hal tersebut, Abdul mengatakan Ahok harus membalasnya dengan menjadi pemimpin yang baik. Ahok diminta untuk berbicara hal yang menyejukkan Jakarta. Abdul berharap Ahok tidak lagi sembarang berbicara, sehingga menyakiti masyarakat Jakarta.
Selain partai, kata Abdul, masyarakat Jakarta juga menjadi pihak yang mendukung Ahok menjadi pemimpin Jakarta. Sehingga, Ahok tidak boleh mengecewakan atau menyakiti hati masyarakat.
"Dia sebagai pemimpin harus memberikan contoh yang terbaik. Orang menjadi pemimpin itu tidak ujug-ujug dia datang dari kampung langsung jadi pemimpin. Harus ada mekanisme, hierarki perjalanannya. Itu yang harus disadari dia," ujar Abdul.
Abdul pun mengatakan sikap Ahok yang dinilai jauh dari beretika dan norma inilah yang membuat Fraksi Partai Gerindra menyetujui hak menyatakan pendapat. Bahkan, dengan memberi rekomendasi pemakzulan kepada Mahkamah Agung.
"Saya pikir sudah capeklah mengurusi seorang gubernur yang tidak punya etika dan norma. Kayak dia yang paling benar aja. Terus terang aja Gerindra akan pemakzulan," ujar Abdul.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.