Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ahok Akui Pernah Tantang Kepala SMAN 3 Jadi Kepala Dinas Pendidikan

Kompas.com - 18/04/2015, 18:19 WIB
Jessi Carina

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
- Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengaku pernah menantang Kepala SMA Negeri 3 Retno Listyarti untuk menjadi Kepala Dinas Pendidikan DKI. Ketika Basuki masih menjabat sebagai Wakil Gubernur DKI, Retno pernah menghadapnya dan memberi ide-ide soal pendidikan.

"Waktu itu kan waktu saya jadi Wagub, beliau datang kasih masukan macam-macam ke saya soal pendidikan. Saya bilang, 'Anda PNS berani enggak jadi kepala dinas?' Dia kan punya ide macam-macam tuh. Jadi saya tantang balik," ujar Basuki di kawasan Pluit, Jakarta Utara, Sabtu (18/4/2015).

Basuki menuturkan, Retno juga menyerahkan kumpulan tanda tangan dukungan untuk menjadi kepala dinas. Retno sempat tidak lulus dalam tes pertama menjadi kepala sekolah, tetapi akhirnya lulus setelah tes kedua.

Basuki menyimpulkan bahwa banyak sekali orang yang pandai mengomentari sesuatu. Padahal, semua tidak semudah yang dibicirakan. Hal ini termasuk bidang pendidikan yang selama ini gencar disuarakan oleh Retno.

"Enggak bisa juga, makanya kadang-kadang orang itu ngomentarin orang lain kadang lebih gampang. Tapi kalau disuruh jadi, jadi Kadisdik, kan bukan soal punya ide, tapi punya keberanian enggak untuk eksekusi," ujar Ahok, sapaan Basuki.

Ahok berjanji bahwa Dinas Pendidikan DKI akan menuntaskan permasalahan Retno. Mengutip komentar Kepala Dinas Pendidikan Arie Budiman, Ahok mengatakan bahwa Retno tidak boleh lagi menjadi kepala sekolah. Apa pun alasan yang dilontarkan Retno, bukanlah alasan untuk meninggalkan anak didiknya di waktu ujian nasional. (Baca Ahok: Retno Listyarti Mesti Dipecat dari Kepala Sekolah)

"Karena kan orang lagi ujian, harusnya kepala sekolah yang bertanggung jawab ada di tempat ujian itu," ujar Ahok.

Ketika SMAN 3 menggelar ujian nasional pada Selasa (14/4/2015), Retno mendatangi SMAN 2, Olimo, Jakarta Barat. Saat itu Presiden Joko Widodo, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Anies Baswedan, serta Basuki tengah meninjau pelaksanaan UN di SMAN 2. (Baca Keluyuran Saat UN, Kepala SMAN 3 Setiabudi Terancam Kena Sanksi)

Retno mengaku siap diberi sanksi jika dianggap salah. Namun, ia merasa tidak melakukan kesalahan karena kedatangannya ke tempat tersebut dilakukan untuk memenuhi wawancara dengan sebuah stasiun televisi. (Baca Kepala SMAN 3 Mengaku Siap Diberi Sanksi oleh Ahok, asal...)

"Selain kepala sekolah, saya juga petinggi organisasi guru. Saya diwawancarai tentang kebocoran soal UN (ujian nasional). Itu peran saya sebagai petinggi organisasi guru," ujar Retno.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Petugas Beberkan Sulitnya Padamkan Api yang Membakar Toko Bingkai Saudara Frame Mampang

Petugas Beberkan Sulitnya Padamkan Api yang Membakar Toko Bingkai Saudara Frame Mampang

Megapolitan
Polisi Ungkap Ada Karyawan Semprot Bensin untuk Usir Rayap Sebelum Kebakaran Saudara Frame Mampang

Polisi Ungkap Ada Karyawan Semprot Bensin untuk Usir Rayap Sebelum Kebakaran Saudara Frame Mampang

Megapolitan
Warga DKI Yang NIK-nya Dinonaktifkan Bisa Ajukan Keberatan ke Kantor Kelurahan

Warga DKI Yang NIK-nya Dinonaktifkan Bisa Ajukan Keberatan ke Kantor Kelurahan

Megapolitan
Jasad 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Dibawa ke RS Polri Kramatjati

Jasad 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Dibawa ke RS Polri Kramatjati

Megapolitan
Polisi Tangkap 3 Orang Terkait Penemuan Jasad Perempuan di Dermaga Pulau Pari

Polisi Tangkap 3 Orang Terkait Penemuan Jasad Perempuan di Dermaga Pulau Pari

Megapolitan
Nasib Apes Pria di Bekasi, Niat Ikut Program Beasiswa S3 Malah Ditipu Rp 30 Juta

Nasib Apes Pria di Bekasi, Niat Ikut Program Beasiswa S3 Malah Ditipu Rp 30 Juta

Megapolitan
Tunduknya Pengemudi Fortuner Arogan di Hadapan Polisi, akibat Pakai Pelat Palsu Melebihi Gaya Tentara

Tunduknya Pengemudi Fortuner Arogan di Hadapan Polisi, akibat Pakai Pelat Palsu Melebihi Gaya Tentara

Megapolitan
Cerita Eki Rela Nabung 3 Bulan Sebelum Lebaran demi Bisa Bagi-bagi THR ke Keluarga

Cerita Eki Rela Nabung 3 Bulan Sebelum Lebaran demi Bisa Bagi-bagi THR ke Keluarga

Megapolitan
Polisi Sebut Api Pertama Kali Muncul dari 'Basement' Toko Bingkai 'Saudara Frame' Mampang

Polisi Sebut Api Pertama Kali Muncul dari "Basement" Toko Bingkai "Saudara Frame" Mampang

Megapolitan
Jasad Perempuan Ditemukan Tergeletak di Dermaga Pulau Pari, Wajahnya Sudah Hancur

Jasad Perempuan Ditemukan Tergeletak di Dermaga Pulau Pari, Wajahnya Sudah Hancur

Megapolitan
Pemadaman Kebakaran 'Saudara Frame' Mampang Masih Berlangsung, Arus Lalu Lintas Padat Merayap

Pemadaman Kebakaran "Saudara Frame" Mampang Masih Berlangsung, Arus Lalu Lintas Padat Merayap

Megapolitan
Terjebak Semalaman, 7 Jasad Korban Kebakaran 'Saudara Frame' di Mampang Berhasil Dievakuasi

Terjebak Semalaman, 7 Jasad Korban Kebakaran "Saudara Frame" di Mampang Berhasil Dievakuasi

Megapolitan
Meledaknya Alat Kompresor Diduga Jadi Penyebab Kebakaran Toko Bingkai di Mampang

Meledaknya Alat Kompresor Diduga Jadi Penyebab Kebakaran Toko Bingkai di Mampang

Megapolitan
Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui, Alasan Buka 24 Jam dan Sering 'Video Call'

Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui, Alasan Buka 24 Jam dan Sering "Video Call"

Megapolitan
7 Korban yang Terjebak Kebakaran di Toko Bingkai Mampang Ditemukan Meninggal Dunia

7 Korban yang Terjebak Kebakaran di Toko Bingkai Mampang Ditemukan Meninggal Dunia

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com