Batu akik jenis Badar Emas dari Raja Ampat, Papua Barat, misalnya. Penjualnya, Said, mengatakan, batu yang masih berbentuk bongkahan sebesar kepalan tangan ini dibanderol Rp 250 juta.
"Yang ini (bongkahan) Rp 250 juta, kalau yang udah jadi cincin paling mahal Rp 25 Juta," ujar Said yang mengaku berasal dari Sorong.
Menurut dia, mahalnya batu akik jenis Badar Emas disebabkan karena adanya kadar logam mulia yang ada di dalamnya.
"Ada campuran emasnya," ujar dia.
Pameran batu akik yang dilaksanakan pada hari ini diselenggarakan oleh Himpunan Masyarakat Peduli Indonesia (HMP-Indonesia). Rencananya, malam ini, pembina HMP-Indonesia Hutomo Mandala Putra alias Tommy Soeharto akan memaparkan konsepsi pemberdayaan industri batu akik agar menjadi industri rumah tangga yang terfokus pengemasan, penjualan dan high promotion dengan sistem pemasaran di dunia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.