Anton Nugros (37), pemilik kosan daerah Salemba, Jakarta Pusat, mengaku tidak menerapkan aturan baru sejak peristiwa pembunuhan Alfi. Dia selalu menegur jika ada penghuni yang membawa pasangan ke dalam kamar.
"Di sini tidak bebas, khusus cowok. Tapi tidak ada aturan baru, masih seperti dulu. Kalau ketahuan membawa masuk cewek, langsung ditegur, takut berbuat asusila," ujar Anton kepada Kompas.com, Minggu (19/4/2015).
Peraturan ketat juga diterapkan di kos-kosan milik Haji Eger di kawasan Palmerah Barat, Jakarta Pusat. Menurut seorang penghuninya, Dono (23), pemilik kos cukup tegas dalam menerapkan aturan mengingat rumah kos itu menerima lelaki, perempuan, dan pasangan suami istri.
"Tempat (kos-kosan) saya isinya campur. Dulu pernah ada penghuni yang ketahuan pacaran dalam kamar. Dilaporin penghuni lainnya, pemilik kos marah, diusir hari itu juga," ungkap karyawan sebuah perusahaan swasta itu.
Namun ada juga pemilik kosan yang tidak terlalu mempersoalkan aturan yang ada di kos-kosan miliknya. Seperti yang diungkapkan Destyani (20), penghuni kos-kosan di Rawa Belong, Jakarta Barat.
Menurut Desty, pemilik kos tidak begitu memedulikan aktivitas penghuni. "Kalau kata ibu kos, yang penting bayar tepat waktu. Kos-kosan saya khusus cowok lho, jadi jiwaku berubah jadi cowok," tuturnya.
Begitu juga dengan kos-kosan di wilayah Tanjung Duren, Jakarta Barat. Beberapa kos-kosan di wilayah dekat kampus tersebut banyak yang menerapkan aturan jam malam bagi tamu kos-kosan. Seperti yang dikatakan salah satu penghuninya, Nadya (22).
"Meski kos-kosan campur, tapi tetap saja tamu tidak boleh menginap. Nanti ditegur penjaganya. Biasanya, ada batas jam malam sampai jam 11 (23.00 WIB). Kalau sudah keseringan, paling ditegur doang," papar staf marketing sebuah perusahaan itu.
Sementara itu, pemilik kos-kosan lainnya, Angki (30), mengatakan jika setiap kos-kosan pasti memiliki aturan. Namun ia menyadari praktiknya tidak selalu berjalan sesuai dengan yang diharapkan.
Pemilik kos-kosan di wilayah Pengadegan, Jakarta Selatan itu, menilai, penghuninya sudah dewasa dan bisa mempertanggungjawabkan perbuatannya masing-masing.
"Biasanya kos-kosan itu pasti ada aturannya. Tidak boleh bawa pasangan ke kamar, ada jam malam, kalau bertamu pintu harus selalu dibuka dan lain-lain. Tapi siapa yang bisa mengawasi setiap saat? Mereka (penghuni) juga sudah gede ini, nanti kan tanggung jawab masing-masing aja kalau terjadi apa-apa," timpalnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.