Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Banggar DPRD Diminta Tuangkan Unek-unek di Rekomendasi LKPJ Ahok

Kompas.com - 20/04/2015, 12:29 WIB
Jessi Carina

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Badan anggaran (banggar) DPRD DKI sedang menyusun rekomendasi atas laporan kegiatan pertanggungjawaban (LKPJ) Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok). Rekomendasi tersebut akan dibacakan ketika sidang paripurna penyampaian rekomendasi LKPJ kelak.

Wakil Ketua Banggar Triwisaksana memimpin rapat penyusunan tersebut. Rapat ini menjadi kesempatan bagi anggota Dewan untuk mengeluarkan unek-unek mereka kepada Gubernur. Unek-unek tersebut berkaitan dengan kinerja Gubernur tahun lalu.

"Tolong selipkan bahwa DPRD ini prihatin dan menyayangkan kinerja gubernur dan jajarannya. Itu satu. Lalu yang kedua, di halaman akhir itu, ucapan terima kasih dan penghargaan itu dihilangkan dulu. Enggak ada," ujar Triwisaksana di gedung DPRD DKI, Senin (20/4/2015).

Beberapa anggota Dewan memberi tambahan masukan yang akan ditambahkan dalam rekomendasi LKPJ tersebut. Antara lain memberi catatan kepada Basuki agar mematuhi undang-undang yang berlaku.

Kemudian ungkapan keprihatinan DPRD atas ketidakberhasilan DKI mempertahankan aset-aset pemerintah seperti Stadion BMW. Serta mengkritisi sikap Basuki yang memberi izin reklamasi di wilayah tertentu kepada pengembang.

Sambil bergurau, Triwisaksana juga sempat mengungkapkan akan memilih angota Dewan yang memiliki suara paling keras untuk membacakan laporan rekomendasi ini. "Nanti kita pilih orang yang paling kenceng untuk bacakan di depan," ujar Triwisaksana.

Triwisaksana atau yang akrab disapa Sani juga meminta untuk ditambahkan ke dalam rekomendasi bahwa Basuki tidak dapat melepas tanggung jawab. Meskipun, ketika itu Basuki baru dua bulan menjabat sebagai gubernur.

"Gubernur tidak bisa melepaskan tanggung jawab dengan alasan hanya memegang dua bulan jabatan sebagai gubernur," ujar Sani.

Beberapa rekomendasi lain masih "digodok" dalam rapat ini. Rencananya, rapat pimpinan direncanakan terjadi siang ini setelah rapat penyusunan rekomendasi selesai. Namun, Sani sempat menyarankan agar rapim diundur.

"Kayaknya nanti siang belum siap rapim. Ini banggar punya banyak sekali unek-unek yang akan disampaikan dalam laporan ini," ujar Sani.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Daftar Rute Transjakarta yang Terintegrasi dengan MRT

Daftar Rute Transjakarta yang Terintegrasi dengan MRT

Megapolitan
Seorang Pria Tanpa Identitas Tewas Tertabrak Mobil di Tengah Tol Dalam Kota

Seorang Pria Tanpa Identitas Tewas Tertabrak Mobil di Tengah Tol Dalam Kota

Megapolitan
Bakal Cagub Independen Mulai Konsultasi Pendaftaran ke KPU DKI, Salah Satunya Dharma Pongrekun

Bakal Cagub Independen Mulai Konsultasi Pendaftaran ke KPU DKI, Salah Satunya Dharma Pongrekun

Megapolitan
Kondisi Rumah Pemenangan Prabowo-Gibran Usai Disatroni Maling: Jendela dan Pintu Rusak serta Ada Jejak Kaki

Kondisi Rumah Pemenangan Prabowo-Gibran Usai Disatroni Maling: Jendela dan Pintu Rusak serta Ada Jejak Kaki

Megapolitan
Wanita di Jaksel Diduga Tenggak Cairan Pembersih Lantai Sebelum Gantung Diri Sambil Live Instagram

Wanita di Jaksel Diduga Tenggak Cairan Pembersih Lantai Sebelum Gantung Diri Sambil Live Instagram

Megapolitan
Diterpa Hujan, Atap Rumah Warga di Depok Ambruk

Diterpa Hujan, Atap Rumah Warga di Depok Ambruk

Megapolitan
Relawan: Dokumen yang Dibawa Maling di Rumah Pemenangan Prabowo-Gibran Bersifat Rahasia

Relawan: Dokumen yang Dibawa Maling di Rumah Pemenangan Prabowo-Gibran Bersifat Rahasia

Megapolitan
Rumah Pemenangan Prabowo-Gibran Kemalingan, TV, Alat Podcast dan Dokumen Penting Raib Dicuri

Rumah Pemenangan Prabowo-Gibran Kemalingan, TV, Alat Podcast dan Dokumen Penting Raib Dicuri

Megapolitan
KPU Gelar Sayembara Maskot dan 'Jingle' Pilkada DKI 2024 Khusus Warga Jakarta

KPU Gelar Sayembara Maskot dan "Jingle" Pilkada DKI 2024 Khusus Warga Jakarta

Megapolitan
Berdiri Hampir Satu Jam, Pemudik Minta Tempat Duduk di Stasiun Pasar Senen Ditambah

Berdiri Hampir Satu Jam, Pemudik Minta Tempat Duduk di Stasiun Pasar Senen Ditambah

Megapolitan
Korban Kecelakaan Mobil di Sawangan Depok Alami Memar hingga Patah Tulang

Korban Kecelakaan Mobil di Sawangan Depok Alami Memar hingga Patah Tulang

Megapolitan
Diduga Alami 'Microsleep', Pengemudi Jazz Hantam Mobil Innova di Sawangan Depok

Diduga Alami "Microsleep", Pengemudi Jazz Hantam Mobil Innova di Sawangan Depok

Megapolitan
Pekan Ini, Pemprov DKI Bakal Surati Kemendagri untuk Nonaktifkan NIK 92.432 Warga Jakarta

Pekan Ini, Pemprov DKI Bakal Surati Kemendagri untuk Nonaktifkan NIK 92.432 Warga Jakarta

Megapolitan
Lebaran 2024 Usai, Fahira Idris: Semoga Energi Kebaikan Bisa Kita Rawat dan Tingkatkan

Lebaran 2024 Usai, Fahira Idris: Semoga Energi Kebaikan Bisa Kita Rawat dan Tingkatkan

Megapolitan
H+6 Lebaran, Stasiun Pasar Senen Masih Dipadati Pemudik yang Baru Mau Pulang Kampung

H+6 Lebaran, Stasiun Pasar Senen Masih Dipadati Pemudik yang Baru Mau Pulang Kampung

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com