Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ahok Wacanakan Rekrut TNI-Polri Jadi Honorer, Apa Kata Mabes TNI?

Kompas.com - 21/04/2015, 14:36 WIB
Robertus Belarminus

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mewacanakan untuk merekrut personel TNI atau Polri sebagai tenaga honorer Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.

Menurut pria yang akrab disapa Ahok ini, TNI atau Polri yang direkrut dapat membantu Pemprov DKI seperti dalam menangani masalah pedagang kaki lima.

Ahok bahkan berencana memberikan honor kepada personel TNI dan Polri yang direkrut tersebut.

Menanggapi hal ini, Kepala Pusat Penerangan TNI Mayor Jenderal Fuad Basya menjelaskan, salah satu tugas pokok TNI selain operasi militer adalah operasi selain perang.

Di sana, TNI memang diamanatkan untuk membantu setiap pemerintah daerah (pemda) yang membutuhkan.

Rencana yang dilontarkan Ahok ini, lanjut Fuad, memang belum sampai ke pihak TNI. "Terus terang apa yang direncanakan Pak Ahok itu baru internal beliau, belum sampai ke TNI. Belum ada pembicaraann dengan kita. Tetapi, kalau ditanya apabila iya, prinsip TNI itu siap membantu pemerintah," ujar Fuad.

"Apabila pemda butuh bantuan TNI, kita akan berikan, dengan catatan tentu untuk apa dia gunakan. Jadi, memang itu salah satu tugas kita," kata Fuad ketika dihubungi Kompas.com, Selasa (21/4/2015).

Namun, kata dia, dilihat kembali apakah rekrutmen itu sifatnya sementara atau selamanya. Jika sementara, personel yang diperbantukan tetap merupakan anggota TNI. [Baca: Ahok Berniat Rekrut Anggota TNI-Polri Jadi Tenaga Honorer, Apa Alasannya?]

Namun, jika sifatnya jangka panjang, personel TNI itu dapat dialihtugaskan. Fuad menjelaskan, sudah sering anggotanya dialihtugaskan untuk membantu institusi lain, misalnya ke Kementerian Hukum dan HAM, Telkom, Pertamina, dan lain-lain.

Menurut Fuad, apabila sudah dialihtugaskan, status personel tersebut bukan lagi merupakan prajurit TNI. "Kalau tentara sudah ditarik ke intitusi lain, dia akan dicabut dari sini atau dialihstatuskan," ujar Fuad.

Karena itu, gaji personel yang telah pindah ke institusi lain itu bukan langsung dari negara, dalam hal ini melalui TNI lagi, melainkan dari institusi yang bersangkutan.

Namun, bagi personel TNI yang membantu Pemda DKI atau kegiatan Satpol PP, Fuad mengatakan, gaji anggota yang diperbantukan itu tetap berasal dari TNI. "Jadi, tidak dobel," ujar Fuad.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Latihan Selama 3 Bulan, OMK Katedral Jakarta Sukses Gelar Visualisasi Jalan Salib pada Perayaan Jumat Agung

Latihan Selama 3 Bulan, OMK Katedral Jakarta Sukses Gelar Visualisasi Jalan Salib pada Perayaan Jumat Agung

Megapolitan
Gelar Pesantren Kilat di Kapal Perang, Baznas RI Ajak Siswa SMA Punya Hobi Berzakat

Gelar Pesantren Kilat di Kapal Perang, Baznas RI Ajak Siswa SMA Punya Hobi Berzakat

Megapolitan
Cerita Ridwan 'Menyulap' Pelepah Pisang Kering Menjadi Kerajinan Tangan Bernilai Ekonomi

Cerita Ridwan "Menyulap" Pelepah Pisang Kering Menjadi Kerajinan Tangan Bernilai Ekonomi

Megapolitan
Peringati Jumat Agung, Gereja Katedral Gelar Visualisasi Jalan Salib yang Menyayat Hati

Peringati Jumat Agung, Gereja Katedral Gelar Visualisasi Jalan Salib yang Menyayat Hati

Megapolitan
Wujudkan Solidaritas Bersama Jadi Tema Paskah Gereja Katedral Jakarta 2024

Wujudkan Solidaritas Bersama Jadi Tema Paskah Gereja Katedral Jakarta 2024

Megapolitan
Diparkir di Depan Gang, Motor Milik Warga Pademangan Raib Digondol Maling

Diparkir di Depan Gang, Motor Milik Warga Pademangan Raib Digondol Maling

Megapolitan
Polisi Selidiki Kasus Kekerasan Seksual yang Diduga Dilakukan Eks Ketua DPD PSI Jakbar

Polisi Selidiki Kasus Kekerasan Seksual yang Diduga Dilakukan Eks Ketua DPD PSI Jakbar

Megapolitan
Ingar-bingar Tradisi Membangunkan Sahur yang Berujung Cekcok di Depok

Ingar-bingar Tradisi Membangunkan Sahur yang Berujung Cekcok di Depok

Megapolitan
KSAL: Setelah Jakarta, Program Pesantren Kilat di Kapal Perang Bakal Digelar di Surabaya dan Makasar

KSAL: Setelah Jakarta, Program Pesantren Kilat di Kapal Perang Bakal Digelar di Surabaya dan Makasar

Megapolitan
Masjid Agung Bogor, Simbol Peradaban yang Dinanti Warga Sejak 7 Tahun Lalu

Masjid Agung Bogor, Simbol Peradaban yang Dinanti Warga Sejak 7 Tahun Lalu

Megapolitan
Duduk Perkara Penganiayaan 4 Warga Sipil oleh Oknum TNI di Depan Polres Jakpus

Duduk Perkara Penganiayaan 4 Warga Sipil oleh Oknum TNI di Depan Polres Jakpus

Megapolitan
45 Orang Jadi Korban Penipuan Jual Beli Mobil Bekas Taksi di Bekasi, Kerugian Capai Rp 3 Miliar

45 Orang Jadi Korban Penipuan Jual Beli Mobil Bekas Taksi di Bekasi, Kerugian Capai Rp 3 Miliar

Megapolitan
Telan Anggaran Rp 113 Miliar, Bima Arya Harap Masjid Agung Bogor Jadi Pusat Perekonomian

Telan Anggaran Rp 113 Miliar, Bima Arya Harap Masjid Agung Bogor Jadi Pusat Perekonomian

Megapolitan
Driver Taksi Online Diduga Berniat Culik dan Rampok Barang Penumpangnya

Driver Taksi Online Diduga Berniat Culik dan Rampok Barang Penumpangnya

Megapolitan
TNI AD Usut Peran Oknum Personelnya yang Aniaya 4 Warga Sipil di Jakpus

TNI AD Usut Peran Oknum Personelnya yang Aniaya 4 Warga Sipil di Jakpus

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com