Beberapa orang akhirnya memilih menggunakan jasa ojek. Salah satu pangkalan ojek yang banyak disinggahi di perempatan Serong, Jakarta Pusat.
Ridho (36), salah satu pegawai yang di Gedung Sarinah Thamrin terpaksa menaiki ojek. Karena ia harus datang tepat waktu di kantornya. "Enggak apa-apa mahal yang penting tepat waktu," kata Ridho, Rabu (22/4/2015).
Selain itu, Marvin (40) terpaksa meninggalkan kendaraan pribadinya yang terjebak macet. Ia lebih memilih turun dan naik ojek menuju tenpat kerjanya yang berada di Karet. "Saya bawa mobil. Macet banget di situ (Jalan Abdul Muis). Saya tinggalin suruh bawa pulang," kata Marvin.
Tukang ojek yang berada di perempatan serong, Ikih (36) mengaku mendapat berkah akibat penutupan jalan. Sedari pagi sudah tiga kali melayani penumpang yang hendak menuju tempat kantornya. "Lumayan bang. Alhamdulillah jadi rame," kata Ikig, Rabu.
Kendati demikian, ia pun juga selektif dalam menaiki penumpang. Sebab jika penumpang meminta jalan yang cukup jauh, ia enggan untuk mengambil sewanya. "Kalau jauh males. Kayak tadi minta ke Pasar Baru. Perginya bisa, pulangnya enggak bisa. Ditutup semua," kata Ikih.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.