Pantauan Kompas.com, salah satu mahasiswi IPB, Aulia, sempat merangkul wanita itu sambil sedikit berbisik kepadanya.
Namun, tidak terdengar jelas apa yang dibisikkannya. Menurut mahasiswi jurusan komunikasi itu, dia hanya mengajak wanita itu turun.
"Mbaknya tidak mau diajak turun. Padahal saya sudah bujuk supaya turun dari JPO. Soalnya kasihan, jadi tontonan warga," ujar dia lokasi.
Perempuan muda tersebut hanya berdiri menghadap ke luar jembatan sambil menutupi wajahnya dengan kerudung. [Baca: Wanita Muda yang Hendak Loncat dari JPO Akhirnya Turun Setelah Dibujuk Aparat]
Tepat di bawah pijakannya, berbagai jenis mobil melintasi jalur cepat dengan kecepatan tinggi. Sesekali ia bereaksi menanggapi petugas dengan suaranya sedikit terisak.
Namun, pertanyaan demi pertanyaan yang diajukan petugas tidak ada yang dijawabnya. "Ngapain nanya-nanya sih? Saya mau sendiri. Enggak usah dekat-dekat," teriak perempuan tersebut.
Capek berdiri, perempuan itu lantas duduk di pijakan JPO, lalu berdiri lagi tak lama kemudian. Tiga puluh menit berlalu, petugas akhirnya menyeret paksa perempuan tersebut dari lokasi ia berdiri.
Meski demikian, perempuan itu tetap saja berontak karena mendapat kawalan dari petugas. Sebab, dia merasa terganggu dengan keberadaan petugas.
"Yaudah kita enggak ganggu lagi. Tetapi turun ya," bujuk petugas. Petugas juga sempat memegangi tangan wanita itu agar tidak melarikan diri.
Namun karena wanita itu bersikap kooperatif, petugas akhirnya melepaskannya berjalan sendiri dengan pengawalan.
"Untuk sementara kita amankan dulu di kecamatan. Saat ini belum ada laporan terkait identitas," ucap petugas.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.