Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ada Apa di Bawah Kolam Bundaran Hotel Indonesia?

Kompas.com - 26/04/2015, 15:31 WIB
Jessi Carina

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Jika dicermati, ada dua buah pintu yang terletak di tepian Bundaran Hotel Indonesia. Satu pintu terletak pada posisi berdekatan dengan Hotel Kempinski dan satu pintu lainnya terletak dengan pos polisi Bundaran HI.

Pintu-pintu tersebut merupakan akses menuju ke ruangan bawah tanah yang terletak di bawah kolam Bundaran HI. Tidak hanya itu, ternyata juga ada penghuni yang selalu singgah di sana. Sebenarnya, apa yang ada di bawah Bundaran HI?

"Di bawah itu, ada semacam bungker pengaturan, sekalian tempat penjaga di sini, sekalian nginap di sini," ujar Herman Stevanus, seorang anggota tim pengawas air mancur Bundaran HI, Minggu (26/4/2015).

Kompas.com pun mencoba memasuki salah satu ruangan yang ada di bawah Bundaran HI tersebut. Tangga yang ada untuk turun ke ruangan tersebut cukup curam. Tangga itu terbuat dari rangkaian besi, tetapi cukup kuat untuk menopang orang yang menggunakannya. Meskipun demikian, orang harus berpegangan erat agar tidak tergelincir.

Di ruangan itu, terlihat rangkaian kabel berukuran besar. Letaknya persis di bawah tangga. Saluran air juga langsung terlihat di bawah tangga itu. 

Luas ruangan itu sekitar 5 x 3 meter persegi. Di sisi kiri dan kanan ruang tersebut, terdapat sejumlah kotak berisi panel-panel listrik. Dari dalam kotak tersebutlah tempat lampu-lampu serta pancuran air di Bundaran HI diatur.

Caranya adalah dengan memasang timer (pengatur waktu) untuk mengatur kapan lampu Bundaran HI menyala dan padam.

Di dalam ruang itu, juga dipasang dua alat pendingin ruangan (AC). Meskipun demikian, hawa ruangan tersebut tidak terlalu dingin. Herman mengatakan, fungsi AC tersebut bukanlah untuk memberi kenyamanan kepada penjaga di dalam.

"Itu kalau enggak pakai AC, bisa panas sekali mesin-mesinnya, kabel-kabelnya. Makanya, ini AC diservis satu bulan sekali karena memang untuk mendinginkan mesin," ujar Herman.

Sisi kiri ruangan tersebut menyisakan satu sudut yang berisi sebuah lemari pakaian. Di sanalah, pakaian-pakaian Herman disimpan. Di tengah-tengah boks panel listrik, juga ada sebuah lorong sempit. Di sanalah, tempat Herman dan penjaga lain beristirahat.

Dijaga 24 jam

Herman mengatakan, Bundaran HI harus dijaga selama 24 jam penuh. Para pengawas dibagi menjadi dua shift, yakni siang dan malam. Khusus untuk malam hari, Bundaran HI dijaga dua orang, sementara pada siang hari cukup satu orang.

"Soalnya kalau malam hari itu harus jaga-jaga dari kejadian macem-macem. Pernah dulu ada yang ambil lampu di sini. Lampu Bundaran HI itu mahal bisa sampai Rp 12 juta satu lampu. Makanya, harus dijaga," ujar Herman.

Herman mengatakan, Bundaran HI memang indah, apalagi jika dilihat pada malam hari. Akan tetapi, Bundaran HI juga merupakan tempat berbahaya. Kedalaman kolamnya mencapai 180 sentimeter.

Dalam air, terdapat kabel yang terhubung kepada air mancur serta lampu-lampu. Herman mengatakan, penjagaan harus dilakukan 24 jam. Bahkan, penjaga harus sampai menginap setiap hari di sana.

"Kalau enggak, mungkin sering ada yang enggak sengaja tenggelam dan kesetrum di dalam airnya," ujar Herman.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari Sudah Hilang Sejak 9 April 2024

Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari Sudah Hilang Sejak 9 April 2024

Megapolitan
Perempuan Menangis Histeris di Lokasi Kebakaran 'Saudara Frame', Mengaku Ibu dari Korban Tewas

Perempuan Menangis Histeris di Lokasi Kebakaran "Saudara Frame", Mengaku Ibu dari Korban Tewas

Megapolitan
Melonjak, Jumlah Pasien DBD di Jakbar Tembus 1.124 pada April 2024

Melonjak, Jumlah Pasien DBD di Jakbar Tembus 1.124 pada April 2024

Megapolitan
JPO Cilincing yang Hancur Ditabrak Kontainer Diperbaiki, Biaya Ditanggung Perusahaan Truk

JPO Cilincing yang Hancur Ditabrak Kontainer Diperbaiki, Biaya Ditanggung Perusahaan Truk

Megapolitan
Polisi Usut Penyebab Remaja di Cengkareng Gantung Diri

Polisi Usut Penyebab Remaja di Cengkareng Gantung Diri

Megapolitan
Dari 7 Jenazah Korban Kebakaran Mampang, 2 di Antaranya Anak Laki-laki

Dari 7 Jenazah Korban Kebakaran Mampang, 2 di Antaranya Anak Laki-laki

Megapolitan
Isak Tangis Iringi Pengantaran 7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' ke RS Polri

Isak Tangis Iringi Pengantaran 7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" ke RS Polri

Megapolitan
Kebakaran Toko Bingkai Saudara Frame Padam, Arus Lalin Jalan Mampang Prapatan Kembali Normal

Kebakaran Toko Bingkai Saudara Frame Padam, Arus Lalin Jalan Mampang Prapatan Kembali Normal

Megapolitan
Sebelum Toko 'Saudara Frame' Terbakar, Ada Percikan Api Saat Pemotongan Kayu

Sebelum Toko "Saudara Frame" Terbakar, Ada Percikan Api Saat Pemotongan Kayu

Megapolitan
Kondisi Karyawan Selamat dari Kebakaran Saudara Frame, Salah Satunya Luka Bakar Hampir di Sekujur Tubuh

Kondisi Karyawan Selamat dari Kebakaran Saudara Frame, Salah Satunya Luka Bakar Hampir di Sekujur Tubuh

Megapolitan
Polisi: Ada Luka di Dada dan Cekikan di Leher Jasad Perempuan di Pulau Pari

Polisi: Ada Luka di Dada dan Cekikan di Leher Jasad Perempuan di Pulau Pari

Megapolitan
144 Kebakaran Terjadi di Jakarta Selama Ramadhan, Terbanyak di Jaktim

144 Kebakaran Terjadi di Jakarta Selama Ramadhan, Terbanyak di Jaktim

Megapolitan
Wanita Ditemukan Tewas di Dermaga Pulau Pari, Polisi Periksa 3 Teman Dekat Korban

Wanita Ditemukan Tewas di Dermaga Pulau Pari, Polisi Periksa 3 Teman Dekat Korban

Megapolitan
Cerita Warga Habiskan Uang Jutaan Rupiah untuk Bagi-bagi THR di Hari Lebaran

Cerita Warga Habiskan Uang Jutaan Rupiah untuk Bagi-bagi THR di Hari Lebaran

Megapolitan
Anggota DPRD Pertanyakan Besaran Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI yang Capai Rp 22 Miliar

Anggota DPRD Pertanyakan Besaran Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI yang Capai Rp 22 Miliar

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com