"Biasanya, kalau mau diangkat, mereka (Sudin Kebersihan) telepon kita," kata staf Pasar Inpres Serdang yang enggan disebutkan namanya, Senin pagi.
Kendati demikian, hingga saat ini, pihak Sudin Kebersihan belum memberikan konfirmasi terkait pengangkutan sampah di pasar yang terletak tidak jauh dari kantor Kecamatan Kemayoran itu. Ia menduga, keterlambatan itu akibat jadwal truk pengangkut sampah yang padat.
"Mungkin truknya ke tempat yang lain dulu," ucapnya.
Selain itu, ia mengakui sampah-sampah tersebut tidak hanya berasal dari pedagang di pasar, tetapi juga warga sekitar yang kerap membuang sampah di tempat itu. Padahal, letak tempat sampah warga dan pasar hanya berjarak 50 meter. Namun, warga lebih memilih untuk membuang sampah di tempat tersebut.
"Kalau lewat pukul 10.00 WIB, biasanya mereka langsung buang sampah di sini karena sudah bersih di tempat warga. Padahal, sudah tahu penuh banget. Buangnya juga di pinggir jalan," kata pria ini.
Ia mengaku kerap memberikan sosialisasi untuk tidak membuang sampah sembarangan. Namun, warga kerap kali lebih galak ketimbang petugas yang memberi tahu. "Lebih galak mereka ya. Kita juga jadi capek," ucapnya.
Pengelola juga berharap sampah tersebut untuk cepat diangkat. Sebab, para pembeli jadi enggan untuk masuk. "Segera diangkat ya. Biar enggak kelihatan kotor dan kumuh," ucapnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.