"Menurut saya, ini aturan yang tidak demokratis. Pemerintah gagal merangkul rakyat yang berasal dari berbagai sektor," kata Ketua Umum FBLP Jumisih kepada Kompas.com, Rabu (29/4/2015).
Jumisih menganggap konvoi yang dilakukan para buruh selama ini tidak pernah dibarengi dengan aksi anarkistis. "Kami bukan pembuat anarki di jalan," ujar dia.
Seperti diberitakan, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dan Polda Metro Jaya akan memberlakukan pelarangan kendaraan bermotor atau car free day di sepanjang Jalan Sudirman hingga Istana Negara saat peringatan Hari Buruh Internasional 2015.
Kegiatan yang memberikan pengecualian untuk layanan bus transjakarta ini akan berlangsung pada pukul 06.00-13.00 WIB.
Dengan demikian, buruh yang mengendarai sepeda motor diharuskan untuk melewati jalan lain.
Namun, polisi memberikan pengecualian untuk bus-bus yang mengangkut para buruh menuju kantong-kantong parkir yang telah disediakan, seperti di Lapangan IRTI Monas, Stasiun Kereta Api Gambir, dan lahan parkir Masjid Istiqlal.
"Kalau bus buruh masih kami perbolehkan. Selanjutnya, mereka harus parkir di kantong-kantong parkir yang kami sediakan. Tidak boleh diparkir selain di tempat yang sudah disediakan," kata Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Risyapudin di Mapolda Metro Jaya, Rabu siang.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.