Menurut dia, sistem ini akan menjadi sistem persinyalan terbaru dan pertama yang digunakan di Indonesia. Dono menjelaskan, sistem CBTC menerapkan sistem persinyalan otomatis di mana perjalanan dikendalikan melalui pusat kontrol.
Dengan demikian, kereta akan dapat beroperasi tanpa menggunakan masinis. "Kereta dapat beroperasi tanpa masinis. Tetapi, demi memastikan keamanan operasional, MRT Jakarta masih akan menggunakan masinis," kata dia saat acara penandatanganan kontrak pengadaan sarana penunjang sistem perkeretaaapian, di Hotel Pullman, Jakarta, Kamis (30/4/2015).
Tidak hanya itu, Dono mengatakan, pada sistem CBTC juga menerapkan sistem moving block dalam perjalanan kereta. Sistem ini dapat meningkatkan performa perjalanan kereta sehingga perjalanan kereta dapat terjadwal dengan baik dan dengan tingkat keselamatan yang tinggi serta dapat mengakomodasi periode antar-kereta yang relatif singkat.
"Sistem moving block pada CBTC akan membuat kedatangan antar-kereta di stasiun dihitung berdasarkan perhitungan waktu, bukan jarak. Hal inilah yang membuat kedatangan antar-kereta di stasiun dapat diterapkan di bawah lima menit," ujar dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.