”Kendaraan yang bisa melintas adalah bus-bus transjakarta, bus-bus buruh, dan kendaraan petugas keamanan. Car free day itu berlangsung dari pukul 06.00 hingga pukul 13.00,” kata Kepala Subdit Pendidikan dan Rekayasa Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya Ajun Komisaris Besar Warsinem, Rabu (29/4).
Menurut Warsinem, kebijakan ini diambil demi suksesnya kegiatan kaum pekerja atau buruh dalam memperingati Hari Buruh Internasional. Kebijakan ini sekaligus menjawab keraguan buruh. Ketua Forum Buruh Lintas Pabrik Jumisih dan rekan-rekannya tidak setuju jika diberlakukan hari bebas kendaraan bermotor seperti biasa dilakukan tiap Minggu.
”Sentral aksi kami di HI setiap tahunnya. Kami juga tidak pernah anarkistis selama demo selama ini,” kata Jumisih.
Menurut Warsinem, penutupan ketiga jalur itu bagi kendaraan pribadi sangat situasional. Diperkirakan tiga jalan utama itu akan padat massa. Saat pertemuan antara polisi dan buruh, para pemimpin buruh menyatakan akan ada sekitar 100.000 anggota mereka yang merayakan Hari Buruh dengan datang ke lokasi menggunakan 1.500-2.000 unit bus.
”Perencanaan mereka, dari mana-mana akan menuju Bundaran HI. Setelah penumpang turun, bus diarahkan untuk parkir di Monas, Istiqlal, dan Lapangan Banteng. Para buruh dari HI berjalan kaki menuju Istana Merdeka. Setelah berorasi di depan Istana, mereka ke Gelora Bung Karno (GBK) menggunakan bus,” katanya.
Warsinem mengimbau masyarakat yang tidak berkepentingan untuk menghindari jalur itu dan kawasan GBK. Sebab, selama buruh di GBK, bus mereka akan diparkir di Parkir Timur Senayan dan Jalan Asia Afrika.
Bundaran HI akan diberi pagar untuk tempat kontrol petugas keamanan. Agar tidak terjadi kemacetan berlarut di luar kawasan Sudirman-Thamrin-Medan Merdeka Utara dan GBK, polisi telah siap dengan skenario rekayasa lalu lintas. Rekayasa lalu lintas ini kemungkinan diterapkan di kawasan Harmoni. Dari tempat itu, kendaraan pribadi tidak boleh langsung ke Medan Merdeka, tetapi akan dibelokkan ke arah Pasar Baru, Jalan Pos, Patung Pak Tani, dan seterusnya.
Rekayasa juga dilakukan di kawasan Semanggi, Tomang, Bundaran Senayan, Jalan Jenderal Gatot Subroto yang berlokasi Kantor Kementerian Tenaga Kerja, Kuningan, Mampang, dan Menteng.
Tidak ”sweeping”
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama berharap, peringatan Hari Buruh di Jakarta berlangsung aman. Dia meminta buruh untuk tidak berkonvoi menggunakan kendaraan bermotor seenaknya hingga memacetkan jalan raya dan mengganggu pengguna jalan lain.
Menurut Kepala Polda Metro Jaya Inspektur Jenderal Unggung Cahyono, sesuai hasil pertemuan dengan sejumlah pimpinan serikat buruh pada 22 April 2015, buruh sepakat untuk menggelar peringatan secara tertib. Buruh menjamin tak ada sweeping atau penutupan jalan tol.
Polda Metro Jaya bersama TNI dan Pemprov DKI Jakarta menurunkan 14.404 personel gabungan untuk pengamanan Hari Buruh. Unggung menegaskan, personel pengamanan dilarang membawa senjata api.
Kepala Polresta Bekasi Kota Komisaris Besar Rudi Setiawan mengatakan, pihaknya akan mengamankan obyek-obyek vital, seperti Kantor Wali Kota Bekasi, Gedung DPRD Kota Bekasi, Kantor Dinas Tenaga Kerja Kota Bekasi, dan sejumlah gerbang tol. (ILO/RTS/RAY/JAL/MKN)
------------
Artikel ini sebelumnya ditayangkan di harian Kompas edisi Kamis, 30 April 2015, dengan judul "Jakarta Wadahi Aksi Buruh".
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.