JAKARTA, KOMPAS.com - Bensin yang diduga sebagai bahan membakar diri Sebastian sudah dipersiapkan sejak pagi. Artinya, diduga Sebastian memang sudah mempersiapkan upaya membakar dirinya.
Kasat Reskrim Polres Jakarta Pusat Ajun Komisaris Besar Tatan Dirsan Atmaja mengatakan, menurut keterangan dari istrinya, Sebastian mengisi bensin pada pagi hari untuk sepeda motornya. Namun, saat istrinya melihat indikator bensin motor tersebut, bensinnya tidak penuh.
"Korban diduga memasukkannya ke dalam botol air mineral yang juga ditemukan di atap, lokasi korban melompat," kata Tatan saat dihubungi, Sabtu (2/5/2015).
Sebastian diduga menyiram dirinya dengan bensin kemudian menyalakan korek sehingga terbakar lalu jatuh ke belakang panggung. Kepalanya mengenai besi-besi penyusun atap panggung sehingga tewas seketika.
Sebelumnya Tatan menyebut pintu akses menuju lokasi lompatnya Sebastian dalam kondisi rusak. Padahal seharusnya pintu itu dalam kondisi terkunci karena aksesnya terbatas.
"Dari hasil pemeriksaan pengelola terakhir mengecek kondisi kunci adalah pada tahun 1990-an," ungkap Tatan.
Ia mengatakan, rusaknya kunci pintu menuju atap itu bukan rusak baru. Sehingga, polisi menduga bukan Sebastian lah yang merusaknya, melainkan kunci pintu memang sudah dalam kondisi rusak. Hal ini, kata dia, merupakan tanggung jawab pengelola GBK.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.