Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penjaga Stadion GBK Bantah Kecolongan Pria yang Loncat dari Tribun

Kompas.com - 02/05/2015, 21:47 WIB
Tangguh Sipria Riang

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Unit I Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Tubani menampik telah kecolongan, hingga Sebastian Manuputi (32), warga Jalan Pulau Sirih Utara Dalam 3, Pekayon Jaya, Bekasi, tewas mengenaskan, Jumat (1/5/2015). Tubani bahkan, mengklaim jika anak buahnya sudah bekerja sesuai prosedur, sehingga lolosnya Sebastian ke atap hingga terjatuh di depan tribun VIP barat sektor 24, dinilai bukan tanggungjawab pengelola.

"Tidak (kecolongan). Kan pintu ke atap itu di kunci. Ada orang-orang khusus yang pegang kuncinya," tegas Tubani saat dihubungi Kompas.com, Sabtu (2/5/2015).

Menurut Tubani, setiap ada agenda acara di SUGBK, selalu ada petugas khusus untuk memasang spanduk atau banner. Untuk itu, pihak panitia juga harus memiliki ijin resmi dari pengelola terkait rencana pemasangan atribut acara.

"Ya pasti harus izin dong. Yang pasang juga petugas khusus, ga sembarangan," terangnya.

Terkait insiden tersebut, kata Tubani, dirinya tidak terlalu mengetahui proses pastinya. Karena ia sudah menyerahkan sepenuhnya tanggungjawab pemasangan atribut acara kepada petugas yang sudah ditentukan.

"Saya ga tahu persis. Mungkin, dia (korban) ikut. Tapi, anak-anak stadion juga ga kenal satu-satu siapa saja pihak panitia acara. Apalagi dengan korban," papar Tubani.

Seperti diketahui, seorang buruh yang bernama Sebastian tewas mengenaskan saat acara May Day Fiesta 2015 di SUGBK. Diduga, setelah lolos ke atap, korban membakar diri sebelum melompat ke arah panggung utama.

Saat ini, Karyawan PT Tirta Alam Segar itu telah dimakamkan di TPU Malaka, Jakarta Timur, Sabtu (2/5/2015). Korban juga diketahui tercatat sebagai salah satu pengurus serikat pekerja buruh dari Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia - Aneka Industri (FSPMI-AI) itu, meninggalkan seorang istri bernama Salma (23).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kadis Dukcapil: 92.432 NIK Warga Jakarta Bakal Dinonaktifkan Awal Pekan Depan

Kadis Dukcapil: 92.432 NIK Warga Jakarta Bakal Dinonaktifkan Awal Pekan Depan

Megapolitan
Sayur Mayur Membawa Berkah, Sarmini Bisa Menyekolahkan Anaknya Hingga Sarjana

Sayur Mayur Membawa Berkah, Sarmini Bisa Menyekolahkan Anaknya Hingga Sarjana

Megapolitan
Petugas Beberkan Sulitnya Padamkan Api yang Membakar Toko Bingkai Saudara Frame Mampang

Petugas Beberkan Sulitnya Padamkan Api yang Membakar Toko Bingkai Saudara Frame Mampang

Megapolitan
Polisi Ungkap Ada Karyawan Semprot Bensin untuk Usir Rayap Sebelum Kebakaran Saudara Frame Mampang

Polisi Ungkap Ada Karyawan Semprot Bensin untuk Usir Rayap Sebelum Kebakaran Saudara Frame Mampang

Megapolitan
Warga DKI Yang NIK-nya Dinonaktifkan Bisa Ajukan Keberatan ke Kantor Kelurahan

Warga DKI Yang NIK-nya Dinonaktifkan Bisa Ajukan Keberatan ke Kantor Kelurahan

Megapolitan
Jasad 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Dibawa ke RS Polri Kramatjati

Jasad 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Dibawa ke RS Polri Kramatjati

Megapolitan
Polisi Tangkap 3 Orang Terkait Penemuan Jasad Perempuan di Dermaga Pulau Pari

Polisi Tangkap 3 Orang Terkait Penemuan Jasad Perempuan di Dermaga Pulau Pari

Megapolitan
Nasib Apes Pria di Bekasi, Niat Ikut Program Beasiswa S3 Malah Ditipu Rp 30 Juta

Nasib Apes Pria di Bekasi, Niat Ikut Program Beasiswa S3 Malah Ditipu Rp 30 Juta

Megapolitan
Tunduknya Pengemudi Fortuner Arogan di Hadapan Polisi, akibat Pakai Pelat Palsu Melebihi Gaya Tentara

Tunduknya Pengemudi Fortuner Arogan di Hadapan Polisi, akibat Pakai Pelat Palsu Melebihi Gaya Tentara

Megapolitan
Cerita Eki Rela Nabung 3 Bulan Sebelum Lebaran demi Bisa Bagi-bagi THR ke Keluarga

Cerita Eki Rela Nabung 3 Bulan Sebelum Lebaran demi Bisa Bagi-bagi THR ke Keluarga

Megapolitan
Polisi Sebut Api Pertama Kali Muncul dari 'Basement' Toko Bingkai 'Saudara Frame' Mampang

Polisi Sebut Api Pertama Kali Muncul dari "Basement" Toko Bingkai "Saudara Frame" Mampang

Megapolitan
Jasad Perempuan Ditemukan Tergeletak di Dermaga Pulau Pari, Wajahnya Sudah Hancur

Jasad Perempuan Ditemukan Tergeletak di Dermaga Pulau Pari, Wajahnya Sudah Hancur

Megapolitan
Pemadaman Kebakaran 'Saudara Frame' Mampang Masih Berlangsung, Arus Lalu Lintas Padat Merayap

Pemadaman Kebakaran "Saudara Frame" Mampang Masih Berlangsung, Arus Lalu Lintas Padat Merayap

Megapolitan
Terjebak Semalaman, 7 Jasad Korban Kebakaran 'Saudara Frame' di Mampang Berhasil Dievakuasi

Terjebak Semalaman, 7 Jasad Korban Kebakaran "Saudara Frame" di Mampang Berhasil Dievakuasi

Megapolitan
Meledaknya Alat Kompresor Diduga Jadi Penyebab Kebakaran Toko Bingkai di Mampang

Meledaknya Alat Kompresor Diduga Jadi Penyebab Kebakaran Toko Bingkai di Mampang

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com