Penggunaan laptop diusulkan dengan bahwa hal tersebut alasan lebih praktis bagi para murid yang akan mengikuti ujian. "Ke depannya, kita bukan cuma mau ujian berbasis komputer, tetapi kalau bisa pakai laptop saja," kata Sekretaris Dinas Pendidikan DKI Jakarta Bowo Irianto, Minggu (3/5/2015).
Bowo menilai bahwa rencana ujian melalui laptop dapat mempercepat realisasi UN dengan sistem komputer.
Dengan demikian, kata dia, para murid atau peserta ujian nantinya tidak lagi harus mengisi ujian di atas kertas dengan membulatkan lembar jawaban menggunakan pensil, seperti yang telah dilakukan sebelum-sebelumnya.
Dinas Pendidikan DKI Jakarta sendiri akan berkoordinasi dan meminta tanggapan dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan terkait rencana tersebut.
Bowo membayangkan, bila rencana itu akhirnya disetujui, maka bisa jadi laptop untuk ujian bisa disterilkan sementara waktu hingga ujian diselenggarakan. "Laptopnya bisa saja kami karantina nanti," ucap dia.
Selain mengoordinasikan soal rencana tersebut, kata Bowo, Dinas Pendidikan DKI juga akan membicarakan lebih lanjut tentang fasilitas penunjang yang harus ada untuk laptop saat melaksanakan ujian. Fasilitas itu salah satunya adalah modem sebagai koneksi internet atau jaringan WiFi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.